Negara ini tampaknya sudah kehilangan kewarasan.
Manusia-manusia bergerak tanpa naluri, terlalu mainstream. Pejabat-pejabatnya lupa sedang mewakilkan siapa, padahal dulu kaki rakyatnya disembah-sembah agar tak kalah. Politik pencitraan dimana-mana, semua dilakukan asal ‘Saya senang.’
Negara ini tampaknya sudah kehilangan kewarasan.
Yang melakukan perubahan malah dimaki, kemudian disudutkan bahkan dibenci. Masyarakat menganggap media informasi seolah-olah dewa mengungkapkan semua kebenaran padahal terbalut kebohongan padahal bertindak sebagai kapitalis.
Negara ini tampaknya sudah kehilangan kewarasan.
Bahkan tak banyak yang tahu latar belakang sejarah negaranya merdeka, karena anak muda-nya lebih suka menyimak bintang-bintang idola di layar kaca dibandingkan membuka berdebu yang mengkisahkan tentang perjuangan Gajah Mada, Tan Malaka, hingga Soe Hok Gie.
Negara ini tampaknya sudah kehilangan kewarasan.
Jarang terdengar kata damai, karena lebih suka mendengarkan nyaringnya lemparan batu di setiap sudut kota, hingga rumah ibadah. Kritik juga seringkali mengalir tapi bukan untuk membangun tetapi menjatuhkan agar terlihat lebih baik.
Negara ini tampaknya sudah kehilangan kewarasan. Tapi marilah terus berdoa kepada Tuhan, agar menjaga kewarasan masing-masing dari kita. Aamiin.
Bandung, 7 Januari 2012. 01:32 AM.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar