Tulisan ini hanya kumpulan kata-kata yang terpendam di kepala, jika ada kesalahan kata, mohon maaf dan kepada Allah dengan segala kesempurnaanya saya mohon ampun.
Gue pengen banget nulis tentang positif thinking. Tadi, gue abis ng-tweet tentang seorang anak yang ingin masuk ITB, tapi terkendala biaya, kemudian gue ‘berbagi’ cerita tentang dia, siapa tahu ada teman di timeline twitter yang ingin membantu. Kemudian, ada sebuah mention yang cukup bikin gue kaget,
Seseorang : kan lu orang kaya nay?
Terus gue bales,
Gue : -,-“
Dan dijawab sama dia,
Seseorang : bantu pake duit sendiri dulu, biar orang lain termotivasi dan ngasi bantuan.
Gue bales lagi,
Gue : kan gue ga perlu bilang kalo gue bantu
Dan dibales lagi sama dia,
Seseorang : kalau ga bilang ga ada yang tahu
Ini yang membuat gue terpana, seseorang ini memiliki cara berfikir yang positif dan out of the box.
Kenapa gue terpana? Gue sempet dikritik habis-habisan oleh salah seorang temen gue, gue ngerasa dipermalukan banget, sebenernya. Gara-garanya gue menuliskan pandangan gue tentang kesedihan gue melihat banyak temen-temen gue yang berlomba-lomba ikut Indonesia Mengajar, tapi padahal di sekitar kita banyak anak-anak terlantar yang butuh pendidikan, seharusnya kita bisa menjadi guru tanpa perlu menunggu untuk ikut Indonesia Mengajar, padahal Indonesia Mengajar sendiri adalah gerakan yang niatnya untuk membangun rakyat Indonesia lebih peduli dengan pendidikan. Temen gue, punya pandangan lain, dia berfikir kalo gue terlalu sombong, dia juga berfikir gue lagi pamer dengan apa yang telah gue lakukan di SKHOLE. Padahal, tidak sedikit pun niat gue ingin pamer, gue hanya ingin orang-orang sadar bahwa you can do something, walau ga ikut Indonesia Mengajar, lo bisa mulai dari lingkungan terdekat lo sendiri. gue khawatir orang-orang yang ikut Indonesia Mengajar hanya mengejar prestige, bayangin ada 4000-an orang yang ikut Indonesia Mengajar, coba kalo empat ribu-empat ribu itu bisa jadi guru di daerah masing-masing, gue yakin pendidikan Indonesia akan lebih baik lagi ke depannya.
Gue sedih banget waktu di kritik, tapi bagi gue hidup adalah pembelajaran dan detik ini, gue berterimakasih atas kritikan tersebut, gue bersyukur gue dikritik kayak gitu gue malah jadi lebih belajar untuk berfikiran positif. Coba kalo gue marah-marah terus atas kritikan tersebut gue ga bakalan pernah dewasa, karena ga bisa liat sisi positif dari kritikan tersebut, nantinya gue malah uring-uringan sendiri. Sisi positif yang gue dapet gue juga ga boleh men-judge orang lain segampang itu, niat orang siapa yang tahu sih? iyah kan? gue malah seneng karena sudah diingatkan dengan kritikan itu :)
Untuk siapapun yang sering berfikiran negatif terhadap sesuatu (termasuk diri gue sendiri yang masih sering banget negative thinking sama orang lain), mari kita belajar bersama untuk berfikiran positif.
Gue punya suatu kasus. Dulu, gue sering kesel kalo liat artis atau pejabat atau siapapunlah yang ‘pamer’ kalo sedekah harus dilipu sama stasiun televisi, gue mikir mereka terlalu pamer, ngasih ajah pake dipublish di tv, katanya-kan kalo kasih sesuatu tangan kiri ga boleh tahu. Tapi sadar ga? Kalo kita terus berfikiran negatif, kita bakalan rugi sendiri. Kalo menurut gue, saat gue bilang orang-orang yang di tv itu pamer atau sombong atau riya, siapa yang tahu sih niat mereka sebenarnya tulus atau ga saat mereka sedekah, dan nanti malah kita sendiri yang berdosa karena sudah ber-suuzhon dengan mereka. Kalo gue pribadi, gue berusaha mecari segi positif dari apa yang mereka lakukan, gue sendiri melihat mereka sedang memotivasi orang lain untuk berbuat baik kepada sesama. Kadang, manusia itu tidak akan melakukan sebelum ada yang memulai, dan gue rasa mereka (artis/pejabat/siapapun) yang berbuat baik dan kemudian ditontonkan adalah sebenernya untuk menjadi inspirator bagi orang lain, masalah niat mereka baik atau tidak itu mah, biarlah Tuhan yang menilai.
Di sini, bukan berarti nyuruh kalo kita lagi sedekah, terus kita harus pamer dan diumbar-umbar ke orang lain. Bukan! Gue cuman pengen mengajak untuk berfikiran positif atas apa yang kita lihat, karena kadang ga semua yang kita fikir salah, itu salah, dan begitu sebaliknya. Kadang ada tempat-tempatnya kapan kita harus berfikiran negatif dan berfikiran positif. Yah, ga ada ruginya untuk berfikiran positif terhadap yang orang lain lakukan, kalo kita bisa belajar dari mereka, malah lebih baik lagikan?
oh iyah satu lagi, saat banyak kritikan dari orang lain yang menyerang kita, kita harusnya bisa ngeliat sisi positifnya, kalo kata sahabat gue,
'sebenernya saat ada orang lain mengkritik kita, padahal kita sudah niat baik, anggap saja mereka itu iri sama kita, karena kita bisa melakukan sesuatu dan mereka tidak'
jadi intinya, positive thinking is good for ourself. whatever people say, we must keep going on and trust ourself that we do is the right thing.
hidup ini adalah pembelajaran, salah ga apa-apa toh, asal bisa belajar dari kesalahan :)
0 komentar:
Posting Komentar