Jumat kemarin, saya datang ke Roadshow Indonesia Mengajar, sebenernya saya sudah cukup tahu banyak tentang ini, bahkan sudah lumayan banyak ngobrol dengan orang dari Indonesia Mengajar-nya. Tapi ternyata saat duduk mendengarkan Pak Anies bercerita tentang perkembangan pendidikan Indonesia dari tahun ke tahun sejak kemerdekaan bangsa Indonesia, saya jadi benar-benar terinpirasi sekali.
Saya baru tahu ternyata tahun 1950-an, ada yang namanya PTM (Pengiriman Tenaga Mahasiswa) ke daerah-daerah pelosok untuk dijadikan guru SMA, karena pada tahun itu guru-guru SMA sangat minim, sedangkan sekolah-sekolah menengah mulai dibangun oleh Pemerintah. Selama kurun waktu 1951-1952, PTM berhasil mengirimkan 1.487 mahasiswa untuk mengajar di 161 sekolah lanjutan tingkat atas di 97 daerah terpencil di luar Jawa. Dan yang lebih luar biasanya lagi, para mahasiswa ini sukarela, tanpa uang imbalan atas kebaikan mereka. Berkat mereka, pada tahun 1960-an, mulai banyak lulusan SMA dari daerah-daerah pelosok yang berdatangan untuk mengenyam pendidikan perguruan Tinggi.
PTM-lah yang meninspirasi Pak Anies Baswedan untuk membuat Gerakan Indonesia Mengajar. Dari penjelasan Pak Anies, mengapa disebut gerakan, karena niat awalnya memang ingin menggerakkan seluruh rakyat Indonesia agar peduli dengan pendidikan, agar berkontribusi kepada pendidikan.
Sesuai dengan janji kemerdekaan rakyat Indonesia, yang tertulis pada UUD 1945,
mencerdaskan kehidupan bangsa
Hari ini, saya terharu, saat diundang untuk melihat Kakak Asuh FISIP UNPAR. Mereka mengadakan lomba cerdas cermat, ada sekitar 30 mahasiswa yang berpartisipasi di acara tersebut, dan mereka semua bahagia melakasanakan acara tersebut. Kegiatan mereka ini sustainable, melakukan kegiatan belajar mengajar setiap sabtu, untuk membantu pendidikan formal adik-adik kelas 6 SD agar bisa lulus UAN, karena adik-adik tersebut berasal bukan dari sekolah unggulan.
Pada forum silaturahmi yang diadakan oleh SKHOLE beberapa waktu yang lalu, saya juga sungguh senang dapat melihat banyak himpunan berlomba-lomba untuk mengadakan forum kakak asuh, ada yang membantu pendidikan formal, ada juga yang membantu pendidikan dengan background keprofesian mereka, bahkan ada yang baru ingin memulai karena terinspirasi dari teman-teman lembaga lainnya.
biarkan Indonesia benar-benar Mengajar
Biarkan gerakan ini, terus berlanjut. Saya memang bukan siapa-siapa, bukan menteri pendidikan, bahkan presiden Indonesia, tapi melihat teman-teman mahasiswa bergerak dengan sigap, berusaha membantu apa yang mereka bisa kerjakan, mulai dari hal kecil, mulai dari sendiri, hingga suatu saat nanti bisa menjadi hal-hal yang besar, hal itu sungguh membanggakan dan membahagiakan bagi saya. Insya Allah, ini adalah suatu kolaborasi yang secara tidak sengaja yang akan menjadi indah untuk Indonesia suatu saat nanti, amin.
Kalau Bung Soekarno masih ada saat ini, tentu Beliau akan bangga, bukan hanya SEPULUH pemuda Indonesia yang dia butuhkan untuk mengubah dunia, tapi saat ini, sudah ada ratusan bahkan ribuan pemuda Indonesia, yang siap mengubah dunia, suatu saat nanti, amin.
because, the foundation of every state is education of its youth - Diogenes Libertiesbecause
0 komentar:
Posting Komentar