global warming

Hari Kamis, tanggal 30 April 2009, yang lalu, himpunan saya, yaitu Himpunan Mahasiswa Fisika, mengadakan kajian rutin, tapi tema kajian kali ini adalah Pemanasan Global atau lebih dikenal dengan sebutan Global Warming kenapa masalah pemanasan global perlu dikaji? karena ternyata dibalik itu semua pemanasan global menyimpan sejuta tanda tanya tentang kebenarannya, karena terdapat pro kontra yang amat sangat mencolok

sebenernya Global Warming atau Pemanasan Global itu apa sih? pemanasan global sendiri adalah suatu akibat dari efek rumah kaca, nah, efek rumah kaca itu apa? rumah kaca, suatu selubung gas yang terdapat di atmosfer bumi, efek rumah kaca sendiri sebenernya sangat penting bagi mu, karena tanpa efek rumah kaca bumi akan membeku rumah kaca terdapat gas-gas, yaitu H2O, CO2, mentana (CH4), dll pada saat berkembangnya revolusi industri di Inggris, gas rumah kaca meningkat sesuai dengan berjalannya revolusi industri, karena itu CO2 'dituduh' sebagai penyebab utama pemanasan global akibat dari meningkatnya gas rumah kaca, maka munculah PEMANASAN GLOBAL dan PERUBAHAN IKLIM selain meningkatnya gas rumah kaca, pemanasan global terjadi juga diakibatkan ulah manusia lainnya, yaitu pembabatan hutan, perusakan laut, dan banyak lagi lainnya tapi selain itu, muncullah pendapat baru, yang mengatakan bahwa PEMANASAN GLOBAL ADALAH SEBUAH SIKLUS (dan kebetulan saya menyetujui pernyataan yang satu ini) karena, pada tahun 250 juta tahun (permian-trias) dan 65 juta tahun (kapur-tersier)yang lalu, pemanasan global pernah terjadi

pada saat pemusnahan massal pada tahun 250 juta tahu yang lalu kadar CO2 di udara mencapai 3000 ppm sedangkan pada saat musnahnya dinasaurus pada saan 65 juta tahun yang lalu kadar CO2 di udara 'hanya' mencapai 1000 ppm

pada saat ini (pengujuran tahun 2005 oleh IPCC) kadar CO2 di udara sudah mencapai 400-515 ppm, 

hal ini sangat mengkhawatirkan nah sayangnya aktivitas manusia 'yang tidak berpihak' kepada bumi, mempercepat laju pemanasan global itu sendiri, aktivitas seperti apa? aktivitas yang meghasilkan CO2, CH4, dan temannya, seperti mengendarai kendaraan b

erbahan bakar fosil, menebang pohon (atau tidak menyedikan RTH yang cukup untuk melakukan penyerapan karbon, serta perusakan laut, yaitu dengan menhancurkan terumbukarang dilaut (sehingga, laut tidak bisa melakukan carbon sink) sayangnya, isu pemanasan global ini menjadi *LEBAY* kalau kata anak muda zaman sekarang, isu ini dimanfaatkan oleh sejumlah pihak-pihak tidak bertanggung jawab untuk keuntungan pribadi isu, yang seharusnya dihadapi dengan *SANTAI* (santai di sini, bukan santai kayak di pantai, tapi dihadapi dengan bijak) dibuat seolah-olah menjadi hal yang sangat amat menyeramkan, negara dunia ketiga ditekan untuk membuat energi terbarukan, muali dari biomassa, biogas, bioethanol, dan bio bio lainnya, sedangkan negaranegara penguasa sibuk dengan senjata pemusnah massalnya (jangan-jangan manusia di bumi ini, bukan musnah karena pemanasan global, tapi karena senjata pemusnah massal, who knows?)

nah, terus kita sudah menuju bagian akhir dari tulisan ini, yang perlu kita lakukan untuk mengubah percepatan laju pemanasan global menjadi fungsi yang linier dari fungsi yang eksponensial, yaitu dengan berusaha 'BERSAHABAT' dengan bumi, HOW?

yah, tanam lah pohon, buanglah sampah pada tempatnya (hubungannya? soalnya sampah yang anda buang sembarangan berpotensi untung mengalir ke laut yang menyebatkan rusaknya ekosistem laut), kurangi penggunaan bahan bakar fosil, dan lain lain

kesimpulan yang didapatkan pada kajian malam hari tersebut adalah, yah tergantung persepsi masing-masing sih, setuju atau tidaknya, tapi yang pasti kita harus menjaga sikap kita dan berbuat baik kepada bumi, jadi jangan terlalu terlena dengan isu pemanasan global *correct me if i'm wrong!

ada kata-kata salah seorang temen saya yang menurut saya bagus:

Bumi tidak diwariskan dari nenek moyang kita
Bumi kita pinjam dari anak cucu kita