dua desember dua ribu dua belas


karena hidup itu tentang memilih, saya selalu percaya ini. dan saya, seharusnya, bersyukur karena selalu dihadapkan pada pilihan, setidaknya.

dan setelah waktu itu saya telah memutuskan hingga sejauh ini. ah iyah, jika saya boleh jujur, maka, tentu perjalanan ini tidaklah mudah. berapa banyak hal yang akan kita korbankan bersama. hidup saya, hidup kamu, untuk hidup kita nanti. 

saya, tentu, sejauh ini (lagi) sudah mengalami perasaan yang turun-naik tak menentu. baikkah ini? benarkah ini? inikah yang terakhir? ah iyah, Tuhan jago betul dalam urusan membolak-balikkan perasaan. tidak, saya tentu tidak ingin menyalahkan Tuhan atas kuasaNya, saya hanya menjadikan Tuhan sebagai alibi atas kelemahan saya, atas ketidak-tahuan saya, atas perasaan gelap tentang masa depan. salah kah saya (Tuhan)?

di dekatnya aku lebih tenang, bersamanya jalan lebih terang.

saya tak tahu ini benar atau salah, tapi setelah saya berbincang banyak padaNya, dan setelah menimbang ini dan itu. dan terus meyakinkan pada diri -untuk jalan yang kabur satu ini- saya hanya ingin percaya padaNya, saya juga ingin berbaik-sangka padaNya, bahwa Dia akan menuntun saya dan kamu (kita) pada jalan terbaik dariNya,

iyah, jika memang ini adalah pilihan dari-Nya. 

untuk kamu - masa depan.

0 komentar:

top