Pertanyaan Tentang Tuhan


Tiba-tiba saya menyadari, bahwa saya sangat kecil dan lemah sekali jika dibandingkan dengan kekuasaanNya. Sungguh, kalau dipikirkan kembali apalah artinya saya, tanpaNya.

Sayajuga menyadari bahwa ternyata saya tidak ada kuasa apapun terhadap diri saya sendiri, atas keberjalanan semua hal dalam hidup. Saat saya sedang rapuh dan terjatuh, saya butuh 'sesuatu' yang menyokong saya agar tetap bangkit lagi. Dan saya tidak menemukannya kepada siapapun selain Tuhan. Saya seringsekali menangis, dan diam-diam saya berbicara denganNya dengan bahasa yang hanya dipahami 'kami' berdua. Entah mengapa saya menjadi lebih aman, lebih tenang. Ah iyah saya lupa, bahwa kita ini adalah makhluk sosial, tidak akan benar-benar bisa mengatasi kesepian dan kesendirian. Sekalipun disaat kita benar-benar merasa ingin sendiri, kita tetap ingin ditemani.

Benar kalau ada yang mengatakan, bahwa Tuhan, diciptakan 'manusia' untuk menyatakan, bahwa sebenarnya kita ini seringkali berada dalam ketiadaan dan kekosongan. Tapi di sanalah Tuhan bersemayam.

Tuhan, membuat saya aman, nyaman dan tidak merasa sendirian. Ada tempat yang mampu diandalkan walau Dia tidak terlihat. Bahwa hidup ini adalah tentang kepercayaan. Saya menuhankan Dia, yang tidak terlihat dengan kasat mata, karena saya butuh pegangan dan 'sesuatu' yang saya percayai itu.

Tapi kepercayaan, juga, berhubungan dengan pertanyaan. Bagi saya, iman itu adalah sebuah pertanyaan. Begitu juga cinta adalah sebuah pertanyaan. Iman dan cinta saya pada Tuhan, seringkali menjadi pertanyaan besar dan terus menerus yang tidak pernah selesai. Tapi bagi saya itulah kuncinya. Semakin saya mempertanyakan, saya  merasa makin 'menemukannya' dengan cara yang berbeda. Saya malah khawatir, jika suatu saat saya tidak bertanya-tanya lagi tentang Dia, jangan-jangan saya sudah membunuhNya dari hati saya, hingga Dia larut dan menggenang lalu hilang.

0 komentar:

top