husnuzhon

'Sesungguhnya Aku, ada di sisi prasangka hambaKu pada diriKu' - Hadits Riwayat Ibnu Majah
Apa yang paling menyenangkan dalam hidup ini? Mungkin saat ini, saya akan menjawab prasangka baik yang saya tanamkan pada diri saya kepada Allah Swt. Seperti yang dikatakan pada hadits di atas, Allah berada pada sisi prasangka hambaNya.

Misal, seringkali kita kecewa dengan diri kita sendiri, merasa kurang baiklah, kurang cantik/ganteng, kurang kurus, kurang gendut, kurang pintar, pokoknya pasti ada kurangnya. Padahal, physically, Allah ada Maha Hebat, dia menciptakan umat-Nya tidak kurang satu apapun, walau secara fisik ada kurangnya. Tetapi dibalik itu semua Dia sudah merencanakan itu sebaik mungkin, bukan?

Bukankah, jika kita meratapi ciptaan-Nya karena merasa itu tidak cukup baik jika dibandingkan dengan yang lain, berarti kita telah 'menyinggung perasaan' Dia yang telah menciptakannya. Seperti kita terus menangisi kenapa kita tidak sebaik yang lain.

Sama halnya, ketika kita khawatir terhadap masa depan, takut inilah, takut itulah. Padahal, seharusnya kita percaya akan kemampuan terbaik dari diri kita, percaya bahwa kasih Dia di depan akan jauh lebih mempesona dari siapapun yang mengasihi kita.

Lalu, sampai di titik ini, kenapa harus takut?

Letakkan prasangka baik kita pada-Nya, pada jalan yang kita pilih, dan yakinkan bahwa jika ini baik, Dia akan selalu menemani. Mudah bukan?

Karena, sesungguhnya Dia, ada di sisi prasangka hambaNya pada diriNya...

0 komentar:

top