Mencintai Karena Allah

Kalo ditanya sama orang, apa yang paling susah di hidup ini menurut kamu, Nay? Saya akan jawab,

'Bersabar, ikhlas, dan mencintai karena Allah.'

Tapi dari ketiga tersebut yang saya paling belum bisa (atau sebenarnya saya ga sadar kalo saya bisa) adalah mencintai karena Allah. Bahkan definisi mencintai karena Allah-pun saya sebenernya belum terlalu paham.

Mari kita bandingkan ketiga tersebut.

Bersabar misalnya, ini masih bisa dilakukan walau sulit. Bersabar menunggu mendapatkan pekerjaan yang tepat. Bersabar menghadapi orang-orang yang berbeda pandangan. Bersabar terhadap kritikkan dengan cara tidak dengan hati yang panas menghadapinya tetapi dengan kepala dingin menyaring kritikan. Mudah bukan? Sebenarnya mudah, hanya saja kadang hati terlalu batu untuk bersabar, bukan tidak bisa.

Kemudian, ikhlas. Nah ikhlas ini sering ga masuk logic. Tapi ikhlas menghadapi segala kejadian dalam hidup baik buruk maupun baik. Ikhlas 'cuman' dapet gaji segini, karena memang sudah semampu kita. Ikhlas dengan segala pemberian-Nya kepada kita, karena memang sudah rezekinya.

Nah, kemudian yang terakhir tanda tanya terbesar saya terhadap, 'Bisa ga sih mencintai karena Allah?' Waktu pertama kali baca Hafalan Shalat Delisha, saya bener-bener bertanya-tanya, pada bagian, 'Delisha cinta ummi karena Allah.' Gimana caranya, nak, kamu bisa mencintai ibumu karena Allah?

Kalo dipikir-pikir, mencintai karena Allah itu kompilasi lengkap dari ilmu bersabar dan ikhlas. Nah, loh, ribet banget Ya Allahhhh, mau berbakti ajah banyak banget harus belajar.

Baik bersabar ajah, ataupun ikhlas ajah, udah susah banget. Apalagi harus digabung jadi satu. Sampai saat ini, saya masih belum tahu, apakah saya mencintai orangtua saya karena Allah atau karena saya memang harus mencintai mereka karena saya harus mencintai mereka. Atau saya mencintai pekerjaan-pekerjaan saya, memang karena saya yang telah jatuh cinta terhadap itu semua, atau karena saya mencintai karena Dia.

Tapi susah itu bukan berarti ga bisa. Everything starts from a word, Possible. Ga ada kata yang namanya terlambat. Mungkin hari ini masih belum bisa bilang, 'mencintai karena Allah.' Tapi besok-besok kalo mau berusaha mencintai sesuatu libatkan Allah dalam proses jatuh cinta-nya. Allah suka ga sih kita jatuh cinta sama si dia, atau si dia membawa kebaikan atau membawa kita ke surga ga sih.

Semoga nanti kita semua termasuk ke dalam bagian manusia yang mencintai segala di dunia ini karena Allah, aamiin.

0 komentar:

top