penghafal Al Quran

kemarin siang mendapatkan inspirasi lagi tentang perempuan di Sekolah perempuan Annisa Gamais ITB, alhamdulillah, hehehe. jadi kemaren teh Atri (pembicara di sekolah perempuan) cerita tentang Almarhumah Ustazah Yoyoh Yusroh seorang hafizhah 21 juz, tiba-tiba keinget perbincangan sama Zahra pas lagi mentoring.

gue sempet nanya ke Zahra, kenapa seorang muslim/muslimah perlu menghafal Al Quran, toh kan yang paling penting itu mengamalkan apa yang sudah di Al Quran. kemudian kita berdua menganalisis dari sejak diturunkannya pertama kali surah Al Alaq kepada Nabi Muhammad SAW. bahwa awalnya Rasulullah merupakan seorang yang buta baca dan tulis, maka dia menerima wahyu Al Quran berupa hafalan-hafalan yang yang diajarkan oleh Malaikat Jibril, dan kemudian Rasulullah juga mengajarkan kepada sahabat-sahabatnya juga melalui bacaan, bukan dituliskan lebih dulu kemudian di sebar. barulah pada (cmiiw) zaman Khalifah Ustman Bin Affan, Al Quran yang dihafalkan oleh sahabat-sahabat Rasulullah dituliskan pada kertas-kertas.

dari sini dapat dihipotesiskan, bahwa betapa penting seorang muslim/muslimah untuk menghafalkan Al Quran, selain tentu mungkin pemahaman terhadap Al Quran akan lebih mudah, umat muslim sendirilah yang akan terus menjaga keaslian Al Quran (hingga nanti hari kiamat) yang merupakan wahyu dari Allah disampaikan oleh Malaikat Jibril kepada Rasulullah SAW. terbayangkan jika tidak ada lagi hafizh dan hafizah (sebutan bagi penghafal Al Quran) tentu saja Al Quran akan lebih mudah untuk direkayasa oleh orang-orang yang ingin menyesatkan.

ada sebuah percakapan antara Alm. Ustazah Yoyoh Yusroh dengan seorang warga Palestina, waktu beliau dikirim ke Palestina. seorang wanita Palestina berkata bahwa bukankah Indonesia negara yang tenang dan damai, sedangkan Ustazah Yoyoh Yusroh baru menghafal Al Quran sebanyak 21 juz saja, padahal warga Palestina hidup dalam desingan peluru banyak yang telah menjadi hafizh dan hafizah. subahanallah.

lalu sudah berapa banyak hafalan Al Quranmu hingga kini?

1 komentar:

Sheyka mengatakan...

Sungguh inspiratif sekali, Kak Naya. Jadi ingin ikut Sekolah Perempuan-nya Gamais deh :)

Btw, kalau mungkin, agar lebih enak dibaca, kakak biasakan pakai huruf kapital di setiap awal kalimat, karena sejujurnya, aku kadang ngerasa pusing baca baca tulisan kakak karena kurangnya keteraturan itu. Ini sekedar saran aja, karena sebenernya isi postingan kakak selalu inspiratif walau memang tidak formal, tapi mungkin akan lebih baik lagi kalau digunakan huruf kapital di tiap awal kalimat.

Sejujurnya aku juga tertarik ikut Buka Buku. Alamat FB-nya apa ya? Aku ada buku 'Aku' milik Chairil Anwar dan mungkin itu bisa dipinjamkan ke beberapa orang juga yg tetarik akan puisi :)

Cheers!

Sheyka

top