langkah- langkah kecil menjadi perempuan

sebenernya ini sudah ada dari 3 minggu yang lalu. pertemuan pertama itu hari Jumat dua minggu yang lalu, sebelum puasa, saya masih ingat, tapi baru bisa sempat datang di pertemuan hari ini, dengan tema Karir Setelah Kuliah (kalo tidak salah). hari ini ada 3 orang panelis dari 3 profesi yang berbeda, yaitu Aktivis LSM, entrepreneur, dan yang terakhir adalah seorang dosen. dua di antara profesi tersebut sudah saya idam-idamkan sejak lama, yaitu sebagai dosen sesuai dengan kuliah saya, dan yang lainnya adalah menjadi aktivis LSM, di sini mungkin saya akan lebih fokus dengan.

sekolah perempuan ini sangat menginspirasi sekali, saya belajar banyak tentang perempuan dan karir kita setelah kuliah dan ada juga tentang keluarganya. pada awal acara para peserta sekolah diminta untuk membuat 'resolusi' atau capaian 10 tahun ke depan, dan saya memilih menuliskan capaian saya yang kebetulan sudah saya rancang sejak lama, yaitu:
  1. menjadi istri dan ibu
  2. punya sebuah perpustakaan mini dengan warung kopi di dalamnya
  3. menjadi dosen atau guru fisika
ketiga orang panelis di SP (Sekolah Perempuan) sangat menginspirasi sekali, ketiga-tiga-nya, ntah kenapa setelah datang dari SP, ada energi baru yang ter-charge pada diri saya, menyenangkan bisa banyak belajar ketiga orang tersebut.

mbak Ari yang merupakan sarjana Hukum UI, sempat menceritakan tentang pengalaman di selama bekerja di LSM, dan pilihannya untuk memilih sektor publik dibandikan sektor privat dengan payment yang menggiurkan karena sektor privat bertentangan dengan idealismenya. mbak Ari juga bercerita tentang pengalamannya yang menangani kasus Rosita (buruh imigran yang terkena kasus 'pembunuhan') serta suka dan duka bekerja sebagai aktivis LSM. trus me, this woman is so inspiring. mbak Ami juga memberikan tipds dalam memilih pekerjaan yang diajarkan oleh guru mengajinya, yaitu:
  • pekerjaan yang kita lakukan dapat memenuhi kebutuhan hidup kita
  • pengetahuan yang telah didapat, dapat dikembangkan lagi setelah kita memilih pekerjaan tersebut
  • pekerjaan kita dapat membuka ikatan silaturahmi yang artinya dapat memperluas networking
  • yang terakhir dan mungkin yang paling penting, adalah berkontribusi dalam perbaikan umat
kemudian ada Teh Iin yang ternyata adalah owner sebuah salon yang sering saya datangi, yang background pendidikan adalah seorang apoteker sangat cukup bertolak belakang dengan karir yang sedang diajalani sekarang. beliau juga bercerita tentang bagaimana dia menjalani hidup berumah tangga (yaitu sebagai istri dan ibu yang baik bagi anak-anaknya) sekaligus sebagai seorang entreprenuer.

dan yang terakhir adalah, seorang dosen Elektro bernama Ibu Ami, yang darinya saya belajar bahwa karir memang penting tapi keluarga adalah segala-galanya. bahkan bu Ami rela meninggalkan pekerjaannya demi hanya mengasuh anak-anaknya.

dari SP kali ini, saya belajar bahwa saya harus jadi sesuatu setelah lulus sebagai sarjana Fisika, dan saya sepakat sekali dengan mbak Ari, bahwa saya tetap harus menekuni pendidikan yang telah saya dapatkan selama belajar di Program Studi Fisika, karena itu saya memilih untuk menjadi dosen atau guru Fisika, karena pada dasarnya saya memang tertarik dengan dunia pendidikan dan anak-anak, khusunya Indonesia, dan ingin mengaplikasikannya sebaik mungkin, termasuk menjadi seorang peneliti. tetapi mungkin saya akan juga menekuni jalur pendidikan dalam bidang advokasi-nya yaitu sebagai aktivis LSM yang berhubungan dengan pendidikan dan anak-anak. yang terakhir, membangun sebuah perpustakaan dan warung kopi adalah keinginan saya, sebenarnya bukan untuk menjadi wirausaha sejati, tetapi lebih ke arah hobi membaca dan meminum secangkir kopi.

tapi dibalik karir panjang tersebut, cita-cita terbesar saya adalah, jika nanti saya berkeluarga, sesuai dengan Bu Ami dan Teh Iin, menjadi istri dan ibu yang amanah. apalagi kalo kata Bu Ami, anak adalah amanah yang kelak di akhirat akan diminta pertanggung jawabannya. keluarga juga harus menjadi nomer satu dari apapun. karena buat apa saya mendidik orang lain, sedangkan pendidikan anak-anak saya terabaikan.

sedikit cerita dari sekolah perempuan, insya Allah, jika saya dapat mengikuti sekolah perempuan selanjutnya, saya akan berbagi tentang apa saja yang telah saya dapatkan.

selamat siang dan selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menunaikan :)

0 komentar:

top