aku (ga) galau

barusan gue bikin janji sama sahabat gue, Ade Suryani, kalo gue ber-galau-ria lagi, apalagi urusan *ehem* cinta, gue bakalan kena denda. nah sampai akhirnya, gue memutuskan untuk mencari tahu apa sih galau itu.

menurut KBBI sih,

galau = "[a] ber.ga.lau a sibuk beramai-ramai; ramai sekalo; kacau tidak keruan (pikiran)"

okeh, definisi galau menurutu KBBI, tepat dengan kondisi gue saat ini. gue galau akibat gue bingung setelah lulus harus kemana, gue galau masalah *ehem* cinta, gue galau masalah organisasi dan sebagainya-dan sebagainya.

sampe gue memikirkan sesuatu. gue lalu mencari definisi Qada dan Qadar, kenapa? mari kita baca definisi Qada dan Qadar dibawah ini,

Qadar, adalah sesuatu yang telah diketahui sebelumnya dan telah tertuliskan, dari apa-apa yang terjadi hingga akhir masa. dan bahwa Alla Azza wa Jalla telah menntukan ketentuan para makhluk dan hal-hal yang akan terjadi, sebelum diciptakan sejak zaman azali. Allah subhanahu wa Ta'ala pun mengetahui, bahwa semua itu akan terjadi pada waktu-waktu tertentu sesuai dengan pengetahuan-Nya dan dengan sifat-sifat tertentu pula, maka hal itu pun terjadi sesuai dengan apa yang telah ditentukan-Nya (Lawaami'ul Anwaar al-Bahiyyah, as-Safarani, (I/348))

sedangkan

Qada, menurut bahasa ialah: Hukum, ciptaan, kepastian dan penjelasan

hubungan antara Qada dan Qadar ini sendiri adalah,

bahwa yang dimaksud dengan qadar adalah takdir, dan yang dimaksud dengan qadha adalah penciptaan, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala
"maka Dia menjadikan tujuh langit...," [Fushilat: 12]
yakni, menciptakan semua itu.
intinya, nah, dari sini gue coba menarik hubungan antara hubungan galau dan Qada & Qadar. galau bagi gue saat ini adalah, gue tiba-tiba ragu dengan masa depan gue, yang berarti gue telah meragukan keimanan gue terhadap Qada dan Qadar. dan kalau gue telah ragu dengan keimanan gue terhadap Qada dan Qadar, maka rukun iman gue tak sempurna, dan saat rukun iman gue tak sempurna, gue syarat ke-Islam-an gue pun tak sempurna pula. artinya, gue ga boleh galau berlebihan, dan kalaupun galau, seharusnya gue udah punya tempat yang tepat buat bertanya, yaitu Tuhan pencipta ke-galau-an gue.

gue jadi inget kata sahabat gue yang lain, waktu gue cerita sama dia,'eh, kalo gue sering ga ngerti baca tafsir Quran, kadang gue butuh teman diskusi deh', dan sahabat gue dengan santai,'tahu ga nay, teman diskusi yang paling tepat saat baca Quran itu siapa?', lalu gue bertanya lagi,'siapa emang?'. dan sahabat gue ini berkata,'yah, pembuat Quran itu sendiri, percayalah Allah itu tempat bertanya yang paling tepat, tentunya dengan kesungguhan dan kepercayaan akan jawaban dari-Nya.'

well, hubungannya sama percakapan gue dan sahabat gue itu dengan galau adalah saat dirimu bimbang dan *ehem* galau, bertanyalah pada Pencipta ke-galau-an kita, yah siapa lagi, kalau bukan Allah Subhanu Wa Ta'ala.

jadi sebenarnya, kadang ga perlu ada hal yang kita galau-in, saat terpaksa harus galau, cobalah untuk berhenti sejenak, tarik nafas yang dalam kemudian renungkan lagi, kenapa harus galau, setelah tahu jawabannya, coba menjalin komunikasi dengan Yang Maha Kuasa, insya Allah, Dia pasti menjawabnya kok.

sekian, tulisan (agak) ga penting ini, maaf jika ada salah kata, kepada Allah Yang Maha Sempurna, hamba mohon ampun. akhir kata gue ucapkan, jangan galau (berlebihan) pren! #notetomyself :P

0 komentar:

top