kedewasaan

huwa, udah 364 hari gue lewatin di tahun 2010 ini, sisa tinggal 1 hari lagi besok, dan lusa adalah new year, new day, new life (amin), hahaha, ga ada istimewanya sih sebenernya, kan setiap hari adalah hari yang baru, new day. tapi gue pengen flashback apa yang udah gue capai satu tahun kemaren, the most important thing that i feel changing in my life, lebay, but seriously deh, banyak banget pembelajaran yang ng-effect ke hidup gue sekarang

kedewasaan

iya sih, gue masih sering melabil, mengalay, menggalau dan membocah kayak biasanya, walau udah 21 tahun, tahun depan 22, dikasih kesempatan Tuhan lagi, bisa jadi 23, 24, 25, dst..., tapi kadang dalam sisi pemikiran gue ngrasa gue udah banyak berubah, apalagi kalo liat tulisan-tulisan gue dari tahun ke tahun, ceilah, banyak yang berbeda, udah jarang banget curhat masalah cinta-cinta-an (kecuali di tumblr, no excuse itu mah) atau kesel-keselan.

lebih banyak juga ngliat sesuatu dari banyak sisi, ga satu doang, jadi kadang kalo mikir ga punya 1 comment doang, tapi berusaha liat dari sisi A, B, atau C. kadang gue sendiri ngrasa gue jadi lebih bijak liat suatu 'masalah' atau menyikapi orang lain, tapi yah namanya manusia kadang-kadang ada khilafnya juga, apalagi kalo udah di push sampe titik maksimum, hahaha. gue juga ngrasa gue jadi lebih sabaran dalem nghadapin banyak orang, yah kan manusia beda-beda, ada yang begini maunya, ada yang begono, kalo kata nyokap gue, yang waras yang ngalah, hahaha.

muji diri sendiri?
ga juga sih, kalo kata Michael Jackson, kadang itu kita perlu ngaca (man in the mirror maksudnya, hahaha), liat apa yang apa yang udah berubah dari kita, kalo baik pertahankan, kalo jadi lebih buruk yang tansform terus jadi lebih baik lagi, amin. yah semoga ajah, 2011 nanti gue jadi orang yang lebih baik lagi dari hari-hari sebelumnya, tahun-tahun sebelumnya, klasik sih, tapikan dalam hidup memang harus ada yang namanya peningkatan, kalo kata Rasulullah SAW,

barangsiapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin adalah orang yang beruntung. bila hari ini sama dengan kemarin berarti orang merugi, dan jika hari ini lebih jelek dari kemarin adalah orang celaka
yuk, mari jadi manusia baru di hari yang fitri ini, salah, maksudnya di tahun yang baru nanti, amin!

you are special :)

Semalem gue abis nangis bombay gara-gara nonton film Bollywood, judulnya Every Child is Special. Tertarik banget nonton ini gara-gara adik gue bilang film ini mirip-mirip 3 Idiots, bagus. Karena liat producer sama directornya Aamir Khan (yang main 3 Idiots) jadilah gue bersemangat untuk menonton. Ternyata pas liat tahunnya film ini bahkan lebih tua daripada 3 Idiots, keluaran tahun 2007, tapi guenya ajah yang telat nontonnya.


Film ini menceritakan tentang seorang anak yang mengalami dislexia, tidak bisa membaca, menulis, berhitung, bahkan banyak hal-hal yang dapat dikerjakan oleh anak berumur 8-9 tahun tetapi dia tidak bisa melakukannya, memakai baju dengan benar, memasang tali sepatu, bahkan kemampuan melempar bola dengan benar. Sayangnya nih, orangtua sama guru-guru di sekolah anak ini, Ihsaan namanya, ga sadar kalo nih anak ‘berbeda’ dari anak-anak lainnya, Ihsaan lebih jago melukis daripada mengerjakan soal matematika dan bahasa, Ihsaan pun agak susah menangkap apa yang sering dijelaskan oleh orang lain, akhirnya si Ihsaan berkali-kali dibilang bodoh bahkan idiot. Sedih banget yah. Padahal yang dibutuhkan Ihsaan bukan hinaan, cacian, dan kemarahan, tapi yang dibutuhkannya adalah kasih sayang dan pengertian. Kenyataannya memang dia tidak bodoh, hanya saja memiliki sesuatu yang berbeda dengan anak lain. Dan gue juga baru tahu ternyata Pablo Picasso, Albert Einstein, Abishek Bachan, Agatha Cristie, dan masih banyak orang sukses lainnya, dulu kecilnya mengalami dislexia, dan mereka melewati masa kanak-kanak yang cukup berat. Karena dipandang sebelah mata oleh lingkungannya.


Every child is special


Kenyataannya memang seperti itu. Beberapa bulan di SKHOLE (pamer, hahaha) udah buat gue banyak belajar tentang anak-anak (sekalian latian jadi mama yang baik, kya kya, apa deh). Di sana gue tahu ternyata memang kemampuan anak-anak berbeda-beda. Kenyataannya memang semua anak kecil di dunia ga ada yang nakal, adanya spesial. Mereka mempunyai kelebihan masing-masing. Di rumah belajar sangkuriang, ada seorang anak yang namanya Diva, nih anak saat pertama kali kenal, bandelnya luar biasa, tapi ternyata setelah jadi sering ketemu dan interaksi bareng, temen-temen dia nurut banget sama yang dia ‘perintahkan’, saat itu gue dan temen-temen SKHOLE sadar, kalo si Diva ini mempunya jiwa kepemimpinan, siapa tahu besar nanti dia bisa jadi orang yang berpengaruh di Indonesia, siapa tahu, amin.


Sayang banget nih, orang tua sering ga sadar dan ga melihat kelebihan dari anak mereka. Saat mereka (anak-anak) gagal di sekolah, nilai mereka jelek di mata pelajaran unggulan kayak matematika dan bahasa, pasti mereka di cap bodoh, idiot, ga punya masa depan. Kayak si Ihsaan di film Every Child is Special, dia dicap idiot oleh ayahnya sendiri, padahal si Ihsaan ini memiliki bakat yang super jenius mirip dengan Leonardo Da Vinci di bidang seni.


Di India terjadi hal yang sama kayak di Indonesia, anak-anak yang gagal di bidang sains pasti di cap bodoh, padahal kalo digali lebih dalam, mereka (anak-anak yang gagal itu) memiliki kejeniusan di bidang yang berbeda. Sama kayak saat SMA, banyak anak-anak yang lebih prefer buat ngambil IPA daripada IPS, kalo masuk IPS pasti di cap ‘bego’ padahal orang-orang yang masuk IPS, sebenernya mereka lebih punya kapabilitas di bidang ‘sosial’ dibandingkan kalo mereka di sains. Jadi inget beberapa tahun yang lalu, temen adik gue dipukulin oleh ayahnya di sekolah dia, gara-gara dia ‘kejeblos’ masuk IPS, padahal ayahnya pengen dia jadi dokter, miris banget, sebegitunya hinakah masuk IPS, jawabannya GA. Sayangnya, masih banyak orangtua bahkan guru sekalipun ga sadar hal ini. Masih dengan mindset otak jaman jebot, bahwa saat lo ga jago di bidang sains lo dianggap GAGAL.


Gue pernah baca, pada sadar ga kenapa sistem pendidikan kita memprioritaskan matematika dan bahasa, baru kemudian sains dan sosial, dan yang terakhir adalah seni dan olahraga. Padahal kalo dipikir-pikir semuanya penting, mau itu matematika, olahraga, dan seni sekalipun, karena sekali lagi ga semua manusia punya kapabilitas di semua bidang tersebut. Sayangnya nih, masih banyak manusia-manusia yang terjebak yang ga bisa mengikuti passion yang dia inginkan, berapa banyak sih dari kita yang ternyata lebih bakat jadi musisi tapi malah kuliah Fisika, berapa banyak dari kita yang lebih bakat jadi pembalap tapi malah kuliah di Teknik Elektro. Karena dunia yang menuntut kita untuk jadi apa, bukan kita menuntut dunia untuk jadi seperti apa.


Temen gue pernah bilang, betapa menyenangkannya jadi Christiano Ronaldo, udah menekuni bidang yang dia sukai, dibayar lagi. Hubungannya, kadang saat lo menekuni apa yang lo suka, dan lo mau serius di bidang itu, sebenernya ga masalah, jalani ajah. Gampang banget gue ngomong begini yah, hahahaha, tapi gue sendiri, gue ga mau terbebani menjalani sesuatu yang gue ga suka, saat gue melakukan gue yang sukai tentunya, insya Allah, akan menghasilkan sesuatu yang baik bagi gue dan lingkungan gue sekitar, amin.


Kalo menurut gue, di dunia ini ga ada kok bidang unggulan atau jurusan terbaik, semuanya sama ajah, punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing, kebayang ga kalo semua orang pengen jadi dokter karena bakalan punya ‘gaji’ luar biasa gede, siapa yang bakalan bangun rumah kalo ga ada arsitek, siapa yang menata kota kalo ga ada yang mau jadi planner, siapa yang bakalan jadi mengajar kalo ga ada yang mau jadi guru. Karena itu semua manusia itu spesial, punya bakat dan kemampuan di bidangnya masing-masing, Albert Einstein memang ditakdirkan untuk jadi Fisikawan, Pablo Picasso di bidang melukis, Agatha Cristhie di bidang menulis dan David Beckham emang lebih cocok jadi pemain sepakbola.


Karena itu, mulai dari sekarang, jelajahi diri kita sendiri, temukan diri kita mau jadi apa untuk esok hari, minimal bermanfaat untuk diri kita sendiri, dan lebih baik lagi untuk orang lain. Kalo menurut gue, orang yang gagal adalah bukan karena dia memiliki penghasilan yang minim di bidang yang dia kerjakan, orang yang gagal adalah orang yang menjalankan apa yang dia kerjakan tetapi tidak dengan sepenuh hati sekalipun harta mereka berlimpah. Temukan lo mau jadi apa, karena emang lo pengen bukan karena orangtua, guru, atau orang lain pengen, tunjukkin ke dunia kalo lo bisa melakukannya, karena cepat atau lambat orang-orang disekitar lo bakalan sadar dan mengerti kok. Kalo ingin jadi pelukis, jadilah pelukis yang serius jangan setengah-setengah. Kalo lo pengen jadi musisi, jadi musisi yang serius pula, dan kalo lo pengen jadi fisikawan, jadilah fisikawan seutuhnya!


Selamat menjelajahi diri sendiri, teman!

komunikasi

huwa, lagi ada polemik antara mahasiswa dengan pihak rektorat, nih. gue sendiri yang awalnya ga ambil pusing, tapi jadi kepikiran juga. jadi memaksa otak menghasilkan hipotesis -hipotesis tentang yang terjadi di ITB. apa, kenapa, dan bagaimana solusinya.

bermula dari munculnya K3L (Keselamatan, Keamanan Kerja dan Lingkungan) kampus heboh, mahasiswa-mahasiswanya sih sebenernya yang heboh, mulai dari ga boleh cebur-ceburan lagi di Indonesia Tenggelam karena udah 'dipagari' dengan pot-pot oranye menyala, belum lagi 'hukuman' skor 3 sks, segala macam kegiatan kemahasiswaan dibatasi sampe jam 11, himpunan gue didatengi satpam, dan masih banyak lagi keluhan temen-temen gue tentang K3L ini sendiri. itu semua terjadi tiba-tiba, tanpa sosialisasi, tanpa tanya dulu baiknya kayak apa, mahasiswa sendiri mengapa ada kegiatan sampe tengah malam, di himpunan ngapain malam-malam, kenapa sih cebur-ceburan di Intel. semuanya (sekali lagi) terjadi tiba-tiba.

kemudian, hipotesis-hipotesis tentang mengapa 'kurangnya' kekonsistenan anak-anak baru tentang keorganisasian dan kemahasiswaan, kita (gue dan temen-temen gue) beranggapan bahwa keknya kenapa anak-anak 2010, jadi males organisasi karena jatah mereka di kampus dipotong-sepotongnya, dulu jaman 2003 ke atas masih bisa main-main di kampus sampe puas, batas waktu lulusnya kalo ga salah sampe 7 tahun, makin ke sini-makin di potong. anak-anak yang masuk tahun 2010, dikenai waktu kuliah cuman bisa sampe 5 tahun. yang gue liat, gue yakin nih anak-anak pasti sibuk ngurusin kuliahnya dululah, daripada 'main-main' di kampusnya, mungkin ada yang sadar dan mau sibuk ngurusin kemahasiswaan dan konsisten, tapi kenyataannya lebih banyak yang sibuk mentingin diri sendiri. ga nyalahin juga sih, toh sebagai mahasiswa dan anak, kita, mereka punya tanggung jawab lebih, yaitu ke orangtua masing-masing.

gue jadi berhipotesis bahwa rektorat memang lagi pengen membatasi segala macam kegiatan kemahasiswaan di ITB. tapi mengapa? apakah salah? lalu pihak rektorat pengen mahasiswa jadi kayak apa tanpa kemahasiswaan? bukankah di sanalah mahasiswa bisa belajar menjadi mahasiswa seutuhnya, karena melakukan yang mereka sukai.

kemudian muncul masalah baru lagi. banyak yang protes kenapa orang-orang di annex sana lebih sibuk ngurusin buat bangun kampus-kampus baru di luar bandung, macam di jatinangor dan bekasi, bikin cabang dimana-mana, tapi fasilitas di dalam kampus amburadul. lab udah ga bisa disebut laboratorium, peralatan lab juga udah ga layak dipake, gedung kurang sampe-sampe ruang baca 32CC yang biasa dipake buat belajar dan kegiatan kemahasiswaan digunain buat ujian, kamar mandi rusak sana sini, dan masih banyak lagi. katanya sih sedang menuju World Class University, tapi yah begitu deh. gue sendiri ga paham sebenernya bapak-bapak yang di duduk-duduk di annex sedang ngapain ajah, dan punya rencana apa ajah buat kampus ITB. tapi karena kurangnya sosisalisasi tentang ini, mungkin saat ini sedang terjadi miskomunikasi. pihak rektorat mau ngapain mahasiswa ga tahu, dan pengennya mahasiswa rektorat juga ga tahu (apa ga mau tahu :P).

lalu hari ini, muncul berita yang cukup menggemparkan, yaitu 'dipecatnya' 20 pegawai parkiran dan digantikan dengan pegawai baru dari perusahaan ISS itu yang gue baca dan gue denger dari temen-temen ITB sendiri sih. tujuannya mengadakan perombakan sistem manajemen parkiran ini sendiri mungkin (mungkin nih yah) udah direncanain sama pihak rektorat sana, dari jauh jauh hari, mungkin lagi, husnuzhonnya, mereka pengen kampus lebih tertata lagi, tapi disini masalah sosialisasi dan komunikasinya ajah yang belum tepat. sekali lagi, mahasiswa ga tahu pengennya rektorat kayak apa, dan rektorat ga ngeh keinginan mahasiswa mau kek apa.

jadi kalo dilihat dari permasalahan-permasalahan di atas sendiri, gue sebagai mahasiswa, gue ga tahu nih, kebijakan-kebijakan dari rektorat ITB itu pengennya kayak apa, tanpa babibu dan sosialisasi terlebih dahulu main hajar ajah (atau memang pernah ada sosialisasi tapi guenya yang ga tahu, salah gue berarti, hahaha). mungkin kedepannya lebih ada benang merah antara pihak rektorat ITB ke mahasiswa, atau sekali-kali ada kongkow-kongkow bareng rekotrat, biar kita mahasiswa juga tahu, nih ITB mau dibawa kemana. toh apalah arti rektorat tanpa mahasiswa-nya, dan sebaliknya. lagian kita (mahasiswa) juga udah 'gede' gitu, kita bukan siswa SMA lagi yang harus ngikutin segala macam kebijakan-kebijakan tanpa ada diskusi bareng dulu, siapa tahu dengan ide dan masukkan dari mahasiswa, mahasiswa dan rektorat bisa gerak bareng-bareng, yah buat ITB lebih baik lagi dan tentunya juga buat Indonesia. amin

wasalam

Nayasari Aissa
mahasiswa Fisika ITB 2007

(maha)siswa ITB

habis baca notes seorang temen beda jurusan di Facebook, apa yang dia tulis, sama banget dengan yang ada di otak gue, dan kalo ga salah pernah gue diskusikan bersama temen gue, kalo ga salah, gue lupa juga.

anak ITB sekarang mengalami degradasi moral

sebelah mananya? sebenernya bukan masalah hobi hedon atau apa, ga masalah, selama hidup lo masih seimbang, menyenangkan diri sendiri itu ga masalah, lo berhak malah, tapi saat lo terlalu sibuk sama diri sendiri dan lo lupa dengan lingkungan sekitar lo, itu masalahnya. salah seorang kakak tingkat pernah ngeluh ke gue, tentang adik-adik kostan dia yang 'agak' ga sopan, lewat depan orang tua nyelonong ajah, memperlakukan asisten rumah tangga, bener-bener kayak pembantu. padahal dulu, saat dia masih tinggal dengan teman-teman 'tua-nya' suasana kekeluargaannya bener-bener kerasa.

sebenernya itu salah satu contoh doang, masih banyak contoh yang lain, yang gue sendiri sampe lupa apa ajah. oh ada lagi, kahim gue, pernah pengen buat tradisi atau budaya, tentang sapa menyapa, sangking itu sangat kurang di himpunan gue. temen-temen gue juga sempet mengeluarkan keluhan, dulu saat kami-kami masih jadi kacung di himpunan, sebegitunya cari 'muka' sama senior, hormat, tunduk, selalu nyapa duluan. eh pas ada angkatan baru masuk, malah kita yang pedekate duluan, kita yang selalu nyapa, karena si 'new kids on the block ini ternyata pasif. dan ternyata juga, hal ini bukan terjadi sama si kakak tingkat ajah, tapi terjadi di lingkungan prodi, si kahim gue ini, pengennya nih mahasiswa ga terpisah sama lingkungan, sama dosen hormat, sama pekerja (walaupun dia cuman cleaning service) juga harus hormat, apalagi mereka lebih tua dari mahasiswa.

hahaha, sebegitu jadi masalahnya kah? kalo menurut gue iya. berapa banyak sih mahasiswa yang kenal sama pekerja di kampus, paling diitung sama jari. atau lingkungan kampus, berapa banyak mahasiswa yang 'berterimakasih' sama penjual-penjual makanan di sekitar kampus, berapa banyak yang peduli dengan nasib anak jalanan di sekitar kampus? ga usah dijawab cukup direnungkan dalam hati saja.

gue tahu, gue, lo, kita bayar buat kuliah di ITB. gue juga tahu, kita udah punya banyak masalah dengan tugas-tugas kuliah. tapi seharusnya lo, gue, kita sadar, kita ga bisa hidup sendirian di dunia ini, manusia butuh manusia lainnya, karena itu kita disebut makhluk sosial.

bahkan hal yang paling simpel dan sederhana, yang diajarkan guru TK gue adalah, saat lo ketemu dengan temen lo, paling ga lo sapa, atau senyum. tapi makin ke sini, gue kadang makin kehilangan itu. dulu juga gue diajarkan, selalu diajarkan untuk hormat sama yang lebih tua, gue sendiri menyadari gue kadang kehilangan budaya itu.

sistem kaderisasi sekarang secara ga langsung cuman jadi 'tradisi' ga lebih, ga membentuk karakter mahasiswa untuk jadi solusi masyarakat, solusi lingkungan, solusi atas permasalahan-permasalahan di Indonesia
kebanyakan dari sistem kaderisasi sekarang cuman tradisi yang berkelanjutan dari zaman dulu, ga berubah, padahal zaman berubah, permasalahan di Indonesia berubah, setiap tahunnya makin banyak, tapi sistem kaderisasi kita begitu-begitu saja. ini yang gue tulis, sebagai orang yang di luar sistem, yang melihat pola dan tingkah laku mahasiswa dalam menjadi solusi atas permasalahan yang ada di masyarakat. berapa banyak sih dari kita yang meneriakkan meminta keadilan atas kasus korupsi di negara kita. tetapi kuliah sering bolos, ujian masih nyontek, tugas ga pernah ngumpulin. ternyata kita sendiri ga adil, kita ga adil dengan orang-orang yang pengen banget bisa kuliah di ITB, dan pengen sungguh-sungguh belajar di ITB, tetapi gue, lo, kita malah menyia-nyiakan ini. kita juga ga adil dengan orangtua kita, yang udah susah payah bayarin uang kuliah kita, kita ga adil atas beasiswa yang dikasih ke kita.

hubungannya, sama kaderisasi atas masalah yang diatas? kaderisasi ga berhasil membuat mahasiswa menjadi mahasiswa. kita itu lebih dari siswa biasa, kita punya maha di depan siswa. harusnya kita menggunakan akal kita untuk berfikir, untuk memilih mana yang baik mana yang buruk. harusnya juga kita bersikap lebih dewasa daripada siswa biasa.

jujur yang gue dapet saat gue di PMB, gue yang ditanemin di diri gue adalah, gue mahasiswa ITB, gue keren, gue salah satu putera puteri terbaik bangsa. udah, gitu doang. gue sendiri sebenernya ga dapet banyak pembelajaran tentang kehidupan di dalam kampus, gue liat kehidupan saat gue diluar kampus, gue pernah bersyukur gue ga tinggal sama orangtua gue, ga ada yang anter jemput gue, gue terbiasa jalan kaki, naik angkot, di sanalah gue belajar tentang kehidupan. ngobrol sama pedagang, ngobrol sama abang-abang angkot, ngobrol sama ibu-ibu yang mengeluh harga naik cabe terus, ngobrol sama tukang nasi goreng, pengen anak-anak ITB bisa bikin sepeda motor murah, ngobrol sama anak-anak jalanan, yang ternyata masih ada yang pengen sekolah. ternyata mereka menaruh harapan besar loh sama mahasiswa ITB, dan makin lama, ternyata juga, mereka makin kecewa, mere berfikir mahasiswa mulai lupa sama mereka. dan apakah sebenernya kita juga mulai lupa dengan mereka?

gue sendiri ga lebih baik dari apa yang gue tulis di atas, tetapi gue berusaha untuk menjadi lebih baik lagi, belajar dari kesalahan, gue juga manusia, tapi gue mulai gemes saat denger keluhan-keluhan orang-orang tentang mahasiswa yang sendiri gue ga munafik gue merasakannya. yuk, kita bareng-bareng membenahin diri kita, masing-masing, mulai dari sendiri, buka mata, buka hati, buka telinga, liat lingkungan di sekitar, gue, lo, kita bisa bantu.

gue sendiri menyadari, waktu gue di kampus ini tinggal 8 bulan lagi (gue pengen lulus oktober 2011, amin!), masih banyak kontribusi yang belum gue kasih ke masyarakat atas nama mahasiswa ITB, buat apa kampus kita jadi World Class University, dengan mahasiswa-mahasiswa terbaik bangsa, kalo masalah secuil di sekitar kampus ajah, kita ga sadar.

kalo kata Zulkaida Akbar,

kalo lu ingin liat masa depan Indonesia 20 tahun mendatang, liatlah mahasiswa ITB saat ini

kita punya tanggung jawab besar, teman-teman, sadar ga sadar. gue, lo, kita nih bareng-bareng ke depannya yang bakalan membawa arah Indonesia ini kemana. gue, lo, kita yang menentukan mau kayak apa Indonesia ke depan, bukan berarti semua jadi presiden. dengan apa yang lo kerjakan 20 tahun lagi, sekalipun lo jadi mafia, lo ikut nentuin bangsa ini mau jadi apa. gue sendiri pengen jadi guru, kalo sekarang ajah gue rusak, kebayang ga lo, saat gue jadi guru, berapa banyak anak didik gue yang ikut rusak. karena itu, sekali lagi gue ajak kita semua, bareng-bareng liat dan jadilah solusi atas masalah-masalah yang di sekitar kita

Nayasari Aissa
mahasiswa Fisika yang pengen banget jadi guru

wasalam

(bukan) Presiden KM

gara-gara gue bilang tahun kemaren gue sibuk ngurusin Baksil, babakan siliwangi, bareng Kak Shana dan Kak Nita, betiga doang, ga ada yang bantuin, si hana spontan bilang, lo nyalonin jadi Presiden KM dong, gue tahu dia cuman becanda, pastilah, gue sendiri ngakak abis dia bilang gitu, tapi tiba-tiba saat labil di twitter malam ini, gue jadi mikir sesuatu

sumpah, gue ga pernah niat nyalonin jadi Presiden KM, mennnn, Presiden KM itu bukan tanggung jawab yang cetek, butuh keberanian dan nyali yang gede, cuman buat nyalon, apalagi sampe lo kepilih, dan gue sadar diri banget gue ga punya kapabilitas di bidang itu, gue sendiri masih a-uk-a-uk jadi kepala sekolah, organisasi kecil, nyeeh, OOT, back to our topic.

gue jadi inget, gue ngeri sendiri, saat herry, presiden KM gue sekarang, di kritik habis-habisan sama massa kampus, kalo gue jadi dia, udah lama gue loncat dari gedung CC, ga siap menerima kritikan, tapi apa yang herry lakukan, he faces up all the critics in front of him. luar biasa. gue jadi inget juga saat formas kemaren, dia diserang habis-habisan, gila, kalo gue udah lama kabur dari formas itu, nangis darah, seandainya gue jadi herry, sang presiden KM, masalah nyali dan keberanian, gue angkat dua jempol buat herry.

selain itu, kenapa gue bakalan beribu-ribu kali buat mikir jadi presiden KM, mennn, anak ITB mana mau punya presiden labil, tiap menit update twitter, buka plurk, posting di tumblr, belom lagi gonta ganti status di facebook, gue jadi inget lagi gimana mantan presiden gue tahun kemaren, dikritik gara-gara keseringan update status, gue dan temen-temen gue sepakat, presiden KM itu lebih baik ga ikut jejaring sosial apapun, bisa jadi masalah, salah update status dikit dianggap galau, labil, dianggap pemimpin macam apa, hahahaha

gue lebih memilih tetep main dan labil di twitter, plurk, tumblr, blogger, dan facebook, dari pada gue disuruh berhenti melabil seandainya dikasih pilihan jadi presiden KM apa berhenti nglabil, hahahahaha

kenyataannya presiden KM bukan jalan hidup gue (apa sih gue), masih banyak kok anak ITB yang lebih pantas jadi presiden KM daripada gue, apalah gue ini, DAT ga ikut, panitia INKM ga ikut pula, di himpunan cuman nyampah doang, cengengesan kerjaannya, di unit apalagi, belum banyak kasih kontribusi apa-apa sama kampus. loh kok jadi serius gini. ga lah, gue ga mau jadi presiden KM, enak ajah, gue mau lulus cepet woi, gue juga mau cepet-cepet nikah, amin!

sangat hina

akhir-akhir ini merasa sangat hina, banyak mengeluarkan uang cuman buat perut dan berlebihan, banyak mengeluarkan uang cuman buat hedon, jalan-jalan bersenang, merasa paling menderita sedunia. belum lagi minta duit ini itu sama bapak buat ini itu

sangat hina

di luar sana, ada sekumpulan anak akan terusir dari tempat berteduh mereka, di sudut kota Bandung, bau, penuh sampah, penuh lalat
di luar sana, ada sekumpulan pekerja keras, membawa bakul di pundaknya, berjalan berat tanpa alas kaki, berkelilingi Bandung, demi sesuap nasi, demi dapur tetap mengepul

sangat hina

di luar sana, ada anak mengeluarkan tangannya untuk mendapatkan uang 500 sampai 1000 rupiah, sudah berhenti sekolah, ntah siapa saja namanya, sampai lupa, setiap hari bertemu dengan anak-anak baru, yang berarti tiap hari ada anak yang berhenti sekolah dan memilih untuk menjadi pengemis

sangat hina

gue merasa hina banget…

resolusi 2011

ga kerasa, bentar lagi 2010 akan berakhir, sumpah ini bener-bener ga kerasa, tadi liat postingan temen di tumblr. dia bikin harapan 1431 hijriah ini, dan gue terinspirasi buat bikin resolusi atau harapan di 2010, by the way, Selamat Tahun Baru Hijriah 1431 yaah :)

harusnya gue bikin evaluasi dulu atas apa yang gue dapetin di 2010 ini, tapi awal tahun 2010 gue ga buat resolusi, kalo ga salah alasannya karena lupa, menn, keterlaluan banget, hahaha, tapi banyak yang pengen gue sampein dan rasa bersyukur gue selama 2010 ini atas apa yang telah gue capai, adalah

  1. IP semester 6 kemaren adalah IP terbesar selama gue di ITB, yah walaupun IP semester pendek adalah 4 tapi itukan cuman gara-gara Kermantau doang, beda sama semester 6 dengan 20 sks dan lumayan kerja keras.
  2. gue banyak banget dapet pelajaran saat turun dari jabatan sebagai Kepala Program Climate Change and Energy Eco Campus ITB. banyak banget-lah pokoknya, dan gue sangat bersyukur pernah kenal dan berada di dekat mereka
  3. gue pernah berjanji sama diri gue sendiri, setiap tahunnya gue harus menemukan teman baru minimal 10 orang dan terus berteman baik, and you know what, gue bersyukur masuk di keluarga Pengabdian Masyarakat KM ITB dan Ganesha Hijau KM ITB, di sana gue bertemu dengan banyak orang yang memberikan inspirasi buat gue, dan mengajarkan gue juga bisa menginspirasi untuk orang lain, selain itu gue jadi bener-bener makin banyak temen, mereka juga bisa diandelin, amin.
  4. menemukan passion gue di fisika, dan hasilnya di fokuskan untuk TA, semoga bisa berjalan dengan baik, amin
  5. dulu gue sempet mimpi biar bisa punya banyak anak dari seluruh dunia, yah intinya gue punya banyak anak asuh-lah, karena gue suka banget sama anak-anak, dan alhamdulillah saat gue ini udah punya banyak adik asuh, banyak banget, dan gue bersyukur banget jadi punya banyak saudara.
  6. gue banyak banget belajar bersabar, belajar menerima kritikan, dan belajar bersyukur. gue berterimakasih banget bisa dikasih kepercayaan untuk memimpin sesuatu yang besar, walaupun sudah 5 bulan berlalu, masih banyak yang belum bisa gue berikan untuk mereka.
itu cuman 6 terbesar dari apa yang gue dapet hampir satu tahun ini, yang gue rasa sangat berarti, karena berhasil bikin gue makin dewasa, yah walaupun perspektif orang tentang dewasa berbeda-beda, tapi gue makin ngerti bagaimana membedakan apa yang baik dan apa yang buruk, hehehe

nah, di tahun 2011 nanti banyak banget yang pengen gue capai, dan gue berharap gue bisa kerja keras buat ngdapetin itu semua, walaupun nanti hasilnya ga terlalu bagus, tapi gue selalu percaya bahwa kadang proses yang paling penting dalam sebuah perjalanan walaupun tujuan ga kalah pentingnya, maka setelah gue berfikir mateng-mateng gue pengen di tahun 2011, gue :

  1. pengen duduk di Sabuga dengan toga dan TA 2 bernilai A di Oktober 2011 nanti, amin. sebenernya gue sih masih pengen lama-lama di kampus ini, tapi bingung juga kalo kelamaan mau ngapain, jadinya gue nurut ajah sama keluarga gue yang menuntut gue lulus cepet, nyokap gue malah berharap pengen gue lulus Juli, tapi gue pengen ngrasain Kerja Praktek di LAPAN dulu, amin
  2. gue berharap banget IPK gue bisa lebih dari 3, amin. emang sih IPK itu urutan kesekian saat lo melamar pekerjaan tapi IPK membuka segala peluang yang ada, hehehe
  3. nikah. keinginan yang paling random sebenernya, tapi gue (sebenernya lagi) pengen nikah sebelum graduate dari ITB, alasannya, karena setelah gue lulus, gue pengen melanglang buana ke seluruh dunia, dan penghalang gue cuman satu suami gue kelak, hehehe, makanya pilihan gue saat lulus nanti adalah dua, menikah atau pergi keliling dunia (nikahnya ntar-ntar-an ajah maksudnya).
  4. get scholarship to continue my study in UK, amin. agak susah sih, tapi apa salahnya berdoa, berharap, dan berusaha, tapi gue pengen banget nglanjutin study di UK soalnya, selain negara yang menarik, UK memang lagi focus di bidang fisika, jadinya gue rasa UK adalah negara yang tepat buat gue belajar banyak hal.
  5. kerja di LSM yang fokus di bidang pendidikan, anak-anak dan wanita. sebenernya gue udah mau ikut LSM dari tahun ini, tetapi ternyata Tuhan memberikan gue kesempatan yang lain yaitu gabung ke SKHOLE dan GH, jadinya keinginan ini di tunda dulu, sampe batas waktu yang belum ditentukan, dan semoga tahun depan saat sudah turun dari jabatan sebagai kepala sekolah, bisa bener-bener fokus di bidang itu, amin.
  6. tetep pengen kontinu ngajar walaupun udah turun dari jabatan kepala sekolah SKHOLE.
  7. publish paper. walaupun cuman skala nasional, tetep ajah keren kalo pernah publish paper, hehehehe.
  8. KP di LAPAN!! huwaaaaa, sebenernya lebih pengen Kerja Praktek di NASA, tapi karena ga mungkin (banget) yaudah skala nasional dulu ajah, LAPAN ajah dulu dijabani :P
gue bingung mau ngapain lagi, mungkin ini 8 resolusi atau harapan terbesar yang paling ingin gue capai tahun depan, wuhoo, dan tampaknya semuanya ga cukup dengan harapan doang, tapi juga butuh keyakinan akan berhasil, serta doa, dan yang paling penting adalah KERJA KERAS buat mewujudkannya, kecuali harapan nomer 3, hihihi, amin!

the future belongs to those who believe in the beauty of their dreams - eleanor roosevelt
jadi kemaren, yang les dikit banget, karena hujan, jadilah guru les gue bertanya-tanya hal yang lumayan ga penting, hahaha, ga sih tema belajar hari itu adalah survei. jadi kita ditanya apa, jawab, terus kasih alesan, banyak sih pertanyaannya, tapi yang paling menarik dan paling banyak ditanyain adalah masalah UANG. dan ketahuan banget kalo gue cewek mata duitan, oh no!

pertanyaannya adalah

1. can money buy a happines?
i answer : Yes, i think money can buy happines, with money you can buy everything that you want that will make you happy. i give a reason, i do love travelling, and do travelling will make me so happy, and yes, travelling needs much money, if i don't have any money you can't do travelling. am i right? but my friend's answer, that you still can't buy a happines, you just buy ticket with your money, it's different, we can get happines, although we don't need pay it, like when you meet you friend, you'll feel happy and once again, you don't need pay it, another example is, when you love to see sunshine or sunrise and that makes you feel happy, it can be and don't need money, so that's why money can't but happines. hahaha, i think that's also true.

2. is it important to be rich, famous and powerful?
all of my friends said no, because some of them didn't like to be famous, and to be rich is not the most important thing in your life. but different with me, i said YES, and my teacher ask me, why? i i have some dream someday, i want to be a ministry of education in Indonesia and have many free school for poor kids, amin, someday. because i feel education in indonesia is still messy, not good for the kids, something wrong happen in our education system (maybe not the system, but the people who is in the sytem), that's my opinian. and iwant to change it, i want ecuation system in Indonesia going right, going usefull for all of kids, and can make people becoming people, amin. so my friend said that if i want to change a system, you must enter the system, too, because that, i think i must be a ministry of education, and how? i must be rich, famous, and powerful, i think, it is HUGE DREAM, very very hugeee.

3. Love or Carier?
i answer : Love, and my friend said Carier. Why Love? because someday, i wan to be good wife for my hubby and goo mother for my lovely kids. and i think, my family is more important than my carier, my family is above anything in the world, and i want my kid being succesful, and how? i must be good mother for them, i must always beside them when they need me, amin!, and i want to be a really good wife for my hubby, cooking him, supporting him, and always beside him, help him a good family,amin! but doesn't mean i'm just being a housewife and don't do anything, i still have dream, being a good teacher for all of kids in the world, and have a school for people, amin, amin, amin!

sebenernya banyak pertanyaan yang ditanyain, gara-gara murid yang dateng cuman 3, tapi ini yang paling mengena buat gue, hahaha, pertanyaan terakhir gue disuruh sebutin, what's the 8 most important thing in your life? and i said, Religion, Good Health, Money, Family, Love, Friends, Studies, and Travelling, hahaha, money still be the biggest important thing for me.

sedang merasa ini -_-"

feeling so stress -_-"

curhat

kamu ga boleh capek-capek dan stress-stress nanti alerginya tambah sering kambuh loh, ga boleh makan ayam dulu, makanan laut juga jangan dulu yah, yang asin-asin, sama sambel juga ga boleh, oh iyah kalo bisa jangan ada MSG-nya yah, jangan kena air dingin juga, mandinya jangan malem-malem kan dingin - bu dokter
denger dokternya ngomong begitu gue jadi lebih stress, what asin-asin dan pedes-pedes ga boleh, makan apaa gue, makan apaa? terus pas gue cerita ke nyokap, dia bilang, 'yaudah makanya kamu jangan tiap hari makan ayam, udah tahu ayam suntikan, masak sendiri sana, kalo ga beli tahu tempe ajah, bisa-kan?'

pasti penasaran, si naya kenapa sih? alergi apa? gue juga ga tahu loh, alergi apa, yang pasti setiap abis mandi, ga abis mandi juga ding, kapan ajah tiba-tiba badan gue bentol-bentol kayak digigit serangga tapi ukurannya bisa sampe 5x5 cm, sakit, gatel, dan panas, ga enak banget deh, serius!

dan pantangannya lohh, banyak banget mamennn! gue orang sumatera, sedih banget kalo makan ga asin dan ga pake sambel, sama ajah kayak bunuh diri (lebay!!), serius tapi gila, makan makanan ga pedes dan ga asin, lebih baik ga makan gue, doakan gue cepet sembuh yah, biar bisa makan yang asin-asin dan pedes-pedes lagi, hiks :'(

nulis blog ini sambil garuk-garuk ke sana kemari :'(

yeah!

saya cantik hari ini, besok, dan selama-lamanya

tagline yang saya dapatkan saat ikut Beauty Class HMF 2 minggu yang lalu kalo tidak salah (baru nulisnya sekarang) mood lagi baik buat nulis, hehehe. lumayan seru sih, kalo dikasih angka 1-10, saya kasih 8 buat acaranya, lumayanlah yah. yang seru banget sebenernya trainernya dari Sari Ayu, lucu banget parah, tapi banyak hal yang ga boleh diceritain di blog, karena sangat wanita sekali, hihihi. ada cerita favorit saya dari dia, tentang masalah merokok, yang pokoknya saya sangat sepakat dengan dia, wanita itu jangan merokok, kasihan bibir, kasihan badan, kasihan rahim, dan kasihan kulit. merokok memang hak semua orang, saya tidak membenci perokok, tetapi kadang-kadang saya suka kasihan sama perokok apalagi wanita, mamen, ga takut apa nanti sama janin yang dikandungannya.

di Beauty Class kita ga cuman diajarkan bagaimana caranya berdandan, tetapi juga diajarkan untuk merawat diri mulai dari ujung kaki sampai ujung rambut, saya baru tahu loh, ternyata membersihkan muka, ga boleh sembarangan, soalnya nanti kotoran-kotorannya masih menempel di muka. nanti di akhir saya bakalan cerita tips apa saja :)

sebenarnya niatan ikut Beauty Class ini murni buat tahu gimana sih cara pake make up yang bener? tapi ternyata itu yang malah ga saya dapet, hahaha, soalnya penuh banget ada sekitar 500-an cewek cantik yang ikutan acara ini, dan trainer yang ga sebanding, jadinya kita dandan sendiri, tanpa tahu dandan yang bener itu kayak apa, mungkin memang harus ikut les make up banget biar maksimal

kenapa harus belajar make up sih? ga tahu menurut saya penting ajah buat tahu cara make-up yang bener kayak apa, walaupun seumur-umur saya baru 3 kali make-up-an, waktu lulus SMA, waktu nikahan tante, dan yang terakhir waktu nikahan teman saya, saya ngerasa penting banget buat belajar make-up. yah, namanya cewek, yah harus tahu lah bagaimana caranya buat 'menonjolkan' kecantikannya, hehehe

gara-gara ikut Beauty Class ini juga, jadi merasa lebih pede, hahaha, ga tahu sih, tapi aura positifnya dapet banget, dulu saya sering banget ga pede sama badan, muka, hidung, pokoknya ga pernah ngrasa cantik, merasa jadi manusia paling ga beruntung sedunia, terlahir dengan hidung pesek, gendut, mata sipit, selalu ngarasa kayak babi, ga kayak Dian Sastro, kurus, tinggi, mata belok, hidung mancung, putih, cantik kayak boneka. but helloww! kalo kita selalu membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain kapan kita berkaca dan bersyukur atas anugerah yang dikasih Tuhan sama kita. klise! memang, banget, tapi coba, Tuhan itu ga pernah salah (Dia cuman punya selera humor yang agak susah dimenherti manusia), kalo Tuhan salah, luar biasa ga mungkin ada dunia ini, Dia selalu memperhatikan sedetail mungkin ciptaannya, ga percaya? lihat DNA kita, adakah manusia yang dapat meniru untuk menciptakan seperti DNA? karena itu salah satu kunci kecantikan agar terpancar adalah BERSYUKUR atas segala yang Tuhan kasih ke kita, amin!

tips-tips tentang merawat diri :
1. kalo membersihkan muka, mulai dari bawah dagu kemudian putar-putar menggunakan kedua tangan, hingga mencapai dahi (bingung? saya juga bingung gimana cara menjelaskannya)
2. kalo habis pake toilet duduk, bersihkan dengan benar-benar bersih, soalnya wanita paling rentan sama penyakit kelamin akibat ditularkan oleh tempat duduk, toilet duduk, salah satunya adalah pake tissue antiseptik
3. (dapet dari kapster salon), khusus masalah rambut, yaitu:
  • kalau melakukan keramas rambut, jika menggunakan air hangat, maka pada pembilasan terakhir gunakan air dingin, karena air panas berfungsi membuka pori-pori kulit, kalau habis keramat hanya menggunakan air hangat maka pori-pori kulit rambut akan terbuka, dan itulah yang menyebabkan rambut berminyak.
  • jika terbiasa berambut pendek, maka saat rambut dibiarkan memanjang, maka akan mengalami kerontokkan yang cukup parah, karena usaha rambut untuk mempertahankan akarnya agak susah, solusinya? gunakan hair tonic untuk memperkuat akar rambut.
  • kalo habis keramas jangan lupa sisir rambut, karena rambut diberi pijatan, kalau rambut sering rontok saat disisir gunakan sisir yang 'giginya' cukup jarang
4. jika menggunakan alas bedak, jangan ditotol di permukaan kulit, karena akan menyebabkan penggumpalan di muka, sebaiknya poles secara langsung dimuka dengan menggunakan kedua tangan, karena alas bedak cepat mengering
5. sehabis menggunakan make-up, langsung bersihkan, karena mengurangi dampak jerawat

apalagi yah? saya lupa, nanti saya update deh, kalo udah ingat kembali, hehehe, sekian tulisan tentang Beauty Class, semoga yang membca mendapatkan manfaat, jangan lupa sadarkan diri kita, bahwa setiap wanita diciptakan menjadi wanita yang cantik, lupakan orang-orang yang mengatakan kita jelek, berjerawat, gendut (curhat), mereka tidak hanya dapat melihat kecantikan kita, hahahaha, pembelaan! mari para wanita kita harus tetap bersemangat dan terseyum menyambut indahnya hari-hari yang dihadiahkan Tuhan kepada kita, karena kita tercipta CANTIK!

sometimes people are beautiful, not in looks, not in what they say, just in what they are - i am the messenger by Markus Zusak
everything has beauty, but not everyone sees it -confucius

1 Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. ( بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ)
2 Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. (الْحَمْدُ للّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ)
3 Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. ( الرَّحْمـنِ الرَّحِيمِ)
4 Yang menguasai di Hari Pembalasan ( مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ)
5 Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. ( إِيَّاكَ نَعْبُدُ وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ)
6 Tunjukilah kami jalan yang lurus, ( اهدِنَــــا الصِّرَاطَ المُستَقِيمَ)
7 (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri ni’mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلا

الضَّالِّينَ)

baru ngerti sekarang, kenapa shalat mencegah perbuatan keji dan munkar, 85 kali dalam sehari kita memohon kepada Allah agar ditunjukkan jalan yang lurus, jalan yang Dia ridhoi, jalan yang diberi nikmat oleh-Nya, subbahannallah :)

berbagi mimpi

sudah banyak orang yang bertanya kepada saya, apa mimpi saya untuk SKHOLE? apa yang saya ingin capai dari 1 tahun masa kepemimpinan saya di SKHOLE? apa visi dan misi dari diri saya sendiri?

pertama kali ini ditanyakan pertanyaani ini saya bingung, wajar bingung, saya menjabat menjadi Kepala Sekolah tidak perlu kerja keras, saya ditawarkan, tidak pernah ada yang namanya hearing, pemilu, ataupun sistem pemilihan kepala sekolah. kemudian saya tertarik, lalu saya jawab iya, gampang? awalnya saya pikir gampang, mudah, menjalankannya, konsep sudah ada, teman-teman pengurus sudah ada. saya tidak pernah terpikir SKHOLE akan 'sebesar' ini, sebesar sekarang. dulu saya sempat kenal Rumah Belajar, Rumah Belajar adalah induk atau mamak dari SKHOLE, melihat Rumah Belajar saya tidak pernah bermimpi sesuatu yang besar dari SKHOLE, yang saya harapkan adalah berbagi kasih sayang dengan adik-adik yang menurut saya membutuhkan, itu saja cukup.

pertama kali memimpin teman-teman pengurus, saya masih tidak terbayangkan hal yang mewah, saya sendiri tidak pernah mendengar mimpi-mimpi besar tentang SKHOLE sendiri, saya tidak menyalahkan siapapun, tetapi kenyataannya saya hanyalah seorang mahasiswa yang diberikan tanggung jawab agar sistem yang sedang berlangsung tetap berjalan, titik.

ternyata, menjadi pemimpin untuk sistem yang telah dan sedang berlangsung tidak semudah yang saya fikirkan, saya kelabakan, saya kehilangan, saya kebingungan memegang kendali, i loose my control, mulai saat itu saya mulai bermimpi, saya ingin SKHOLE menjadi apa

saya mulai mendengar mimpi-mimpi besar yang dibangun oleh pendiri-pendiri SKHOLE, salah satunya yang baru saja saya ketahui yaitu, SKHOLE adalah sekolah besar, dan himpunan-himpunan dan unit-unit adalah ruang-ruang kelasnya, bisakah? saya yakin pasti bisa, bisa jika bergerak bersama-sama. bukankah suatu yang 'luar biasa' jika semua mahasiswa bisa berkontribusi, memanfaatkan apa yang mereka miliki untuk dibagikan kembali dengan yang membutuhkan. menyenangkan rasanya saat kamu memiliki sesuatu yang kamu sukai dan orang lain bisa merasakannya.

saya ambil contoh, Fisika adalah suatu momok yang menyeramkan bagi banyak orang, seandainya passion saya, cinta saya terhadap fisika, bisa disebarluaskan kepada orang lain terutama adik-adik yang membutuhkan passion ini, bukankah itu luar biasa. atau contoh lain, teman-teman SR yang mempunyai kecintaan yang luar biasa pada melukis, bisa menyebarkan kebaikan kepada mereka yang sebenarnya memiliki bakat tetapi tidak tahu bagaimana mengeluarkannya, atau teman-teman dari elektro yang paham betul masalah rangkaian listrik, bisa menjelaskan kepada adik-adik SD yang bingung mengapa batu baterai bisa menyalakan lampu. lalu bukankah menyenangkan jika teman-teman dari PS ITB bisa berbagi ilmu dan passion tentang sepak bola, kepada mereka yang belum memilikinya. atau teman-teman Lingkar Sastra berbagi bahwa sastra tidak menakutkannya, sastra bisa menjadi hal yang menyenangkan. luar biasakah itu? yah luar biasa.

itu salah satu mimpi pendiri SKHOLE, lalu saya bermimpi tentang SKHOLE, dari namanya SKHOLE berarti waktu luang, saya pernah membaca sebuah buku, baru satu buku memang, Totto Chan, sungguh saya benar-benar terinspirasi dari buku ini, dimana sekolah terlihat benar-benar menyenangkan dan benar-benar mengisi waktu luang. maka setelah saya membaca buku itu, saya mulai bermimpi, saya benar-benar ingin SKHOLE menjadi candu bagi anak-anak, sama saat Totto Chan sedih sekali saat sekolahnya terkena bom (saya jadi membayangkan saat dulu SD, saya berharap suatu saat sekolah saya mengalami kebakaran, hingga saya tidak perlu lagi bersekolah).

saya memimpikan setiap adik-adik asuh SKHOLE bisa melakukan apapun yang mereka sukai, mereka inginkan, dan apapun yang mereka tidak dapatkan dari pendidikan formal mereka tetapi akan mereka dapatkan di SKHOLE. saya jadi teringat kata-kata dari Zulkaida Akbar untuk saya, 'walaupun kita tidak bisa menawarkan masa depan depan untuk mereka, minimal buatlah mereka tersenyum'.

hubungannya? saya yakin walaupun kami, dari SKHOLE, belum tentu bisa membuat adik-adik asuh kami, kita, menjadi presiden, direktur BUMN, ataupun ilmuwan sekelas Yohannes Surya, namun suatu saat nanti, minimal kami, kita, bisa membuat mereka yakin, bahwa masih ada mentari untuk hari esok, masih ada semangat untuk menjalani hidup ini, dan masih ada senyuman untuk dunia.

mimpi lainnya? saya berharap gerakan peduli untuk pendidikan, tidak hanya dalam lingkup kampus ITB, semua orang bisa bergerak untuk menjadi pahlawan pendidikan mulai dari diri sendirinya. saya berharap akan terus tumbuh SKHOLE-SKHOLE baru di banyak tempat, di seluruh pelosok Indonesia, tidak hanya di Bandung, besar memang, tapi tidak ada salahnya bermimpi dan tidak lupa dengan usaha yang sebanding tentunya, amin. tujuannya? bukankah kita memilki sekolah-sekolah formal? memang, tetapi apakah teman-teman fikirkan apa saja yang teman-teman dapatkan di sekolah formal? mengapa jika sekolah formal sudah cukup kenapa masih banyak bermunculan tempat-tempat bimbel? tempat kursus segala macam? tidakkah melihat ada suatu yang salah disini? jika sekolah formal di Indonesia sudah cukup, mengapa masih ada jutaan anak Indonesia buta huruf, dan tidak mendapatkan pendidikan yang seharusnya mereka dapatkan?

masih kurang? memang masih, jujur itulah mimpi-mimpi terbesar saya untuk SKHOLE, tetapi di SKHOLE saya tidak sendirian, ada banyak teman-teman yang menaruh harapan besar atas keberlangsungan SKHOLE, ada banyak mimpi dan tujuan yang dimiliki teman-teman agar SKHOLE tetap ada. SKHOLE bukan hanya milik saya, tetapi SKHOLE juga milik kamu, milik kita, milik mahasiswa-mahasiswa ITB, milik Indonesia. karena itu, mari kita gerakan mimpi kita bersama-sama untuk tujuan yang sama, yaitu pendidikan lebih baik.

pesan saya, jika berharap SKHOLE hanya sebuah tempat untuk berbagi tanpa membawa mimpi besar tentang pendidikan dan dunia, maka anda salah tempat, lebih baik simpan niak baik dan tujuan anda kemudian carilah bimbingan belajar yang memberikan anda gaji. SKHOLE berbeda, disini kita tidak hanya mengajarkan sesuatu, tetapi kita juga harus bisa berbagi inspirasi, berbagi mimpi, berbagi imajinasi tentang indahnya dunia. maka mulailah bermimpi dan berbagi inspirasi kepada adik-adik asuh kita dan jangan lupa berdoa untuk tetap diberikan jalan yang lurus oleh Yang Maha Kuasa, amin

salam hangat,
Nayasari Aissa
mahasiswa Fisika yang bercita-cita menjadi guru, amin.

"salah banget ortu masukin gw k ITB kalo cuma pengen gw jd org yg biasa-biasa aja. Punya mimpi besar,dikelilingi orang-orang hebat, I’ m not born to be nobody.” - salah satu senior periklanan (dapet dari blog salah satu kahim)
Launching SKHOLE ~ , besok 12/11/10, jam 4-6 sore, di selasar CC Timur, be there :)

Pekerja-pekerja Sepi Itu!

Bencana alam, aktual tsunami Mentawai, letusan Merapi, dan anomali iklim, mengingatkan banyak hal di antaranya tentang keteledoran, karakter khas kita.

Kita alpa merawat, meremehkan profesi, dan mengesampingkan ilmu-ilmu kebumian. Aktivitas merusak belakangan ini memang tidak bisa kita cegah, tetapi bisa kita perkecil kemungkinan dan dampak negatifnya. Sikap kita serba reaktif, tergopoh-gopoh kedodoran menangani bencana, berlanjut dengan mengunyah-ngunyah dan memuntahkan kata-kata solidaritas kemanusiaan.

Terbiarkannya rusak pelampung pendeteksi tsunami (buoy) kawasan Mentawai mengakibatkan tanda-tanda tsunami tak dikenali sedini mungkin. Kearifan lokal tentang makna tanggung jawab dalam sosok Mbah Maridjan terbelokkan jadi wacana klenik-klenikan Merapi. Perusakan alam lingkungan atas nama pembangunan merupakan bagian penyebab bencana longsor dan banjir.

Kita tidak perlu berandai-andai, tetapi berpikir dan bertindak proaktif. Memetik musibah jadi pelatuk membongkar karakter abai dan taken for granted. Jadi aktivitas 22 gunung berapi akhir-akhir ini menggerakkan motivasi, dan tidak disikapi dengan ”sudah biasa”.

Termasuk di dalam ranah kealpaan itu adalah tidak tergeraknya kita memberi perhatian kepada profesi-profesi dan ilmu pengetahuan yang relevan, profesi-profesi sepi dan ilmu-ilmu kebumian yang kering jauh dari popularitas dan gelimang uang.

Reportase harian ini tentang para penjaga Merapi (Kompas, 2/11) menarik dari sisi menyajikan kealpaan kita mengapresiasi jenis-jenis profesi sepi. Mereka membangun kepercayaan dan benih-benih kepastian, Indonesia bisa maju karena bersatu.

Pekerja-pekerja sepi seperti penunggu Gunung Merapi niscaya tidak bisa dipercayakan kepada sosok Mbah Maridjan. Penunggu tanda-tanda tsunami Mentawai tidak bisa sepenuhnya dipercayakan kepada pelampung Sangkuriang. Ilmu-ilmu kering tentang kebumian niscaya tidak bisa melejit menarik ibarat ilmu-ilmu atau profesi-profesi basah tanpa kita usahakan dan kembangkan bersama.

Kita tidak ingin bencana tsunami Mentawai, letusan Merapi, dan merosotnya profesi kemanusiaan kita lewatkan begitu saja. Kita tidak ingin keluhuran profesi kepemimpinan politik tergerus sehingga tidak menarik lagi. Merosotnya daya tarik profesi kepemimpinan politik menjadi pelatuk mengembalikan keluhuran profesi di ranah sepi yang jauh dari lukratifnya uang, tidak sekadar dengan pujian semu, tetapi dalam bentuk penghargaan riil. Merekalah pekerja-pekerja sepi, pun yang bertelut dalam ranah ilmu-ilmu nonlukratif.

Kita setuju tidak rela disebut negara berpotensi gagal versi Fukuyama. Sebaliknya kita tidak ingin menukas kemungkinan itu dengan mendendangkan lirik ”nina bobo” untuk meyakinkan diri yang sebenarnya adalah menggeruskan pelapukan.

http://cetak.kompas.com/read/2010/11/04/02534794/tajuk.rencana

saat baca ini saya merasa malu dan miris, saya di ilmu kebumian, seharusnya saya bisa menjadi solusi atas permasalahan ini, miris :'(

surat dari Pak Anies Baswedan :)

curhat

Gue sejujurnya ga suka dan gerah dibilang aktivis, gue bukan orang yang idealis yah kayak mahasiswa aktivis pada umumnya, gue melakukan apa yang gue lakukan sekarang karena gue suka melakukannya. there's a passion when i do something. Lagian gue ga sehebat mereka yang aktivis itu kok, seriously, gue belum ada apa-apanya dibandingin mereka.

Gue ikut di SKHOLE karena gue suka sama anak-anak. Gue bantuin Fariz di Ganesha Hijau karena gue pengen anak-anak ITB yang numpang di Bandung, kayak gue, dan asli Bandung lebih cinta sama Bandung. Dengan cara apa, yaitu salah satunya adalah ga buang sampah sembarangan, title eco campus mah bonus doang, tapi perubahan lifestyle mahasiswa adalah tujuan awalnya, biar anak-anak ITB lebih aplikatif hidupnya, ga omdo. Marah banjir dan macet tapi buang sampah masih sembarangan, bawa mobil tapi cuman tinggal di dayangsumbi atau cisitu. Yah gue tahu itu hak mereka, tapi ga menyusahkan orang lain ga ada salahnya-kan?

Kenapa gue mau gabung di SKHOLE, karena gue basic-nya emang suka anak-anak, gue pengen mereka hidup lebih baik, walaupun gue ga bisa ngasih apa-apa ke mereka, tapi kalo ternyata gue bisa membuat mereka bahagia, kenapa ga? Gue juga ga mau cuman jadi orang Indonesia yang bisa protes kalo negaranya ga bener ini itu, tapi do nothing, ga ada yang diperbuat, bacot doang, marah-marah ke pemerintah bilang ga becus ngurus negara, tapi ga peduli ada anak kecil yang pengen banget sekolah tapi cuman bisa bunuh diri gara-gara malu dengan teman-temannya, ga peduli ternyata di sudut sana banyak anak ketagihan ng-lem yang membuat fungsi otaknya ga jalan lagi. Gue ga mau jadi orang yang kayak gitu.

Memang belum banyak yang gue lakuin, dan mungkin gue termasuk salah satu orang yang bacot doang dan masih 'do nothing', tapi gue selalu meyakinkan diri gue biar berguna untuk orang lain dan selalu berusaha untuk ga menyusahkan orang lain.

ayo semangat buat kita semua, kita semua pasti bisa membuat diri kita, orang lain, dan negara kita lebih baik lagi, dari hari kemarin, untuk Indonesia lebih baik!

road to ITBMengajar

tunggu kami
12 November 2010, 4-6 sore
Launching SKHOLE : ITB Mengajar
follow us @ITBMengajar

mau?
the minute you think of giving up, think of the reason why you held on for so long :)

saya tidak akan menyerah sampai ini semua selesai
saya akan terus berusaha
mungkin terkesan bullshit
tapi saya akan terus maju
sampai titik batas kemampuan saya

sedikit tentang SKHOLE PM KM ITB

SKHOLE Pengabdian Masyarakat KM ITB memiliki tujuan, yaitu membangkitkan kembali semanggat para mahasiswa untuk peduli akan kependidikan serta mengembalikan fungsi kabinet yang diharapkan saat awal terbentuk yaitu mefasilitasi kebutuhan mahasiswa dalam hal pendidikan dan pengabdian masyrakat.

SKHOLE sendiri merupakan salah satu program kerja dari Kementrian Masyarakat KM ITB yang fokus dalam masalah bidang pendidikan. SKHOLE merupakan hasil penggabungan antara Rumah Belajar dan Forum Kakak Asuh PM KM ITB pada zaman kepemimpinan Ridwansyah Yusuf Ahmad. Rumah Belajar sendiri sudah berdiri sejak zama kepemimpinan Zulkaida Akbar. SKHOLE sendiri memiliki 3 fungsi utama, yaitu :
  1. SKHOLE sebagai pusat kajian pendidikan
  2. SKHOLE sebagai pusat layanan pendidikan
  3. SKHOLE sebagai pusat advokasi dan propaganda pendidikan
selain itu SKHOLE juga memiliki 2 buah fungsi pendukung, yaitu :
  1. SKHOLE sebagai inisiator dan koordinator elemen kampus, maksudnya adalah dalam program kajian, layanan, maupun advokasi, KSHOLE harus melibatkan seluruh elemen kampus sebagai stakeholders yang bersama-sama berkontibusi di bidang pendidikan
  2. SKHOLE sebagai pengumpul dana dan relawan, maksudnya adalah sumber daya dana dan manusia dibutuhkan sebagai penggerak seluruh aktivitas SKHOLE. Karena itu, pembagian peran SDM dan pengelolaan dana menjadi konsekuensi logis.
SKHOLE sendiri berasal dari bahasa Yunani, yang artinya adalah waktu luang, karena pada waktu masa Yunani kuno, anak-anak menggunakan waktu luangnya untuk belajar apa yang mereka sukai dengan orang yang pandai dalam bidangnya, sayangnya arti dari skhole sendiri makin tergerus dan berubah fungsi, anak-anak menjadi terpaksa dengan yang namanya sekolah atau school yang merupakan bahasa serapan dari skhole. Sekolah kadang malah menjadi sesuatu yang menakutkan dan tidak menggembirakan.

Karena itu, kami, tim SKHOLE, ingin berusaha membantu mengembalikan fungsi SKHOLE yang sesungguhnya salah satunya adalah dengan menciptakan Sekolah Bakat, di sini adik-adik asuh kami, diberikan pendidikan yang mereka tidak dapatkan di sekolah atau kurang terasah di sekolah, seperti menggambar, melukis, bermusik, yang kadang di pandang sebelah mata oleh kebanyakan orang.

Selain itu, fokus dari tim SKHOLE sendiri adalah membantu adik-adik yang bersekolah tetapi sulit mengejar beratnya kurikulum yang diberikan di sekolah, disini kami mencoba mefasilitasi agar adik-adik mampu mengejar ketinggalan pelajaran mereka agar menjadi maksimal.

Karena keterbatasan anggota tim SKHOLE sendiri, kami mengajak massa kampus ITB untuk ikut berpartisipasi menyjmbangkan tenaga, fikiran, dan mungkin dana untuk menggerakkan cita-cita kami. Pada tanggal 5 dan 12 November 2010 nanti, kami mengundang massa kampus untuk menghadiri launching SKHOLE yang mengusung tema ITB Mengajar.

Mengapa ITB Mengajar? Di sini, saya pribadi sebagai Kepala Sekolah SKHOLE PM KM ITB, terinspirasi dari Indonesia Mengajar yang dibentuk oleh Anies Bawesdan, saya melihat begitu besar animo teman-teman ITB yang ingin mengikuti Indonesia Mengajar. Karena itu saya mengajak teman-teman ITB untuk bergabung dengan kami, ITB Mengajar, sebagai langkah awal kontribusi teman-teman ITB dalam bidang pendidikan sebelum melanjutkan ke langkah yang tinggi. Bukankah langkah-langkah kecil akan menghasilkan perjalanan yang panjang. Karena itu, kami, tunggu partisipasi teman-teman untuk bergerak bersama demi pendidikan Indonesia yang lebih baik. amin

Walaupun kita belum bisa menawarkan masa depan untuk mereka, minimal kita bisa membuat mereka tersenyum dengan kehadiran kita - Zulkaida Akbar (Fisika 2003)

Ada 2 jenis anak muda di Indonesia. Mereka yang menuntut perubahan dan yang menciptakan perubahan. Tapi untuk menciptakan perubahan elo ga harus menciptakan gerakan. Elo bisa ikutan dengan gerakan orang, yang penting, dasar dari apa yang kita mau lakukan adalah untuk kebaikan Indonesia - Panji Pragiwaksono (FSRD 1997)

Nayasari Aissa
Fisika 2007
Kepala Sekolah SKHOLE PM KM ITB

tertarik?

saya capek, tapi ...

jadi sebenernya saya punya rutinitas baru, tiap hari selasa dan kamis, dari pukul jam 7.30-9.00 malam, saya harus ke sebuah panti asuhan untuk membantu adik-adik disana belajar,
belajar apa yang mereka butuhkan, misal mereka ternyata tidak bisa mengerjakan suatu soal matematika, maka kami (saya dan teman-teman) membantu mereka untuk mengerjakannya

7.30-9.00 malam, sebenernya adalah waktu saya guling-guling di kasur sambil menonton big bang theory, apalagi seharian itu, saya kuliah dari pagi sampe sore, kalo inget hari selasa dan kamis, siangnya saya selalu terbayangkan rasa malas buat ke panti asuhan (i swear, i’m not lying now), tapi serius, dengan tekat agar bisa membantu adik-adik yang sebenarnya menaruh harapan besar kepada kami untuk membantu mereka belajar, rasa malas itu hilang, apalagi kalo sudah sampai ke sana, melihat mereka tertawa, terbayarkan, serius! apalagi kalo mereka sudah bilang,‘besok kesini lagikan teh?’ susah buat menolaknya

asal kalian tahu, ada 4 orang sekarang kelas 6 SD, tapi tidak satupun dari mereka, bisa baha inggris, it’s so pathetic, menyedihkan, padahal mereka sebentar lagi akan menghadapi ujian kelulusan, tapi menyanyikan lagu a,b,c saja mereka tidak bisa, all of them need our hands, guys!

sama seperti saat pertama kali saya ke rumah belajar anak ciroyom, yang terbayangkan adalah, panas, bau, jauh, kotor, seram, tapi kalau sudah bertemu dengan adik-adiknya, rasa capek, males, bahkan bau mereka hilang, terbayarkan dengan senyuman dan canda tawa mereka, rasanya ingin terus kembali kesana dan bertemu dengan mereka, walaupun saya tidak bisa melakukan sesuatu untuk meubah hidup mereka

kadang-kadang selalu timbul perasaan
‘saya capek, tapi senyuman mereka lebih berharga daripada istirahat saya’

Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah

(HR. Muslim)

yuk jadi manusia solutif

Saya mulai gerah dengan tweet-an beberapa orang di twitter, yang menyalahkan bahwa banjir yang terjadi di Jakarta malam ini (25 Oktober 2010) adalah benar-benar kesalahan dari pemerintah kota Jakarta yang tidak becus menangani Jakarta

Sebenernya mungkin pemerintah memang memegang peranan penting dan besar dalam tata kota Bandung, saya yang bukan lulusan atau sedang kuliah di bidang tata kota emang tidak terlalu mengerti dalam masalah penataan kota yang baik dan benar, tapi yang ingin saya sorotin dalam masalah ini adalah saling salah menyalahkan atas apa yang terjadi

Kok kesannya merasa paling benar, 'gue ga bukan penyebab masalah ini kok, pokoknya pemerintah yang salah', oh c'mon, kita boleh mengkritik kok, dan tentunya sesudah mengkritik, alangkah baiknya jika memberikan solusi atas permasalahan yang ada

Contoh, masalah banjir dan kemacetan yang ada sekarang, sebenernya, menurut saya yang mempercayai bahwa, hujan adalah rahmat dari Tuhan untuk manusia, sebenernya tidak ada yang salah dengan hujan, seandainya terjadi banjir, berarti ada yang salah dalam suatu sistem tersebut. Kalo dilihat lagi lebih dalam, penyebab banjir sendiri bisa terjadi banyak akibat, mungkin penataan tata kota yang belum benar, pohon ditebangi, dan fungsi drainase yang belum maksimal. okeh, kalo dilihat dari tiga macam akibat tersebut, kelihatannya itu memang tanggung jawab pemerintah kota.

Tetapi masyarakat kotanya sendiri memberikan kontribusi yang cukup besar loh, pembuangan sampah di sembarangan tempat membuat selokan tersumbat adalah hal yang paling sering terjadi saat banjir datang, marilah kita tidak tutup mata dan melupakan hal ini, kita, rakyat biasa ini, juga penyumbang mengapa terjadinya banjir. merasa sudah membuang sampah dengan tepat, sudahkah kita menanm pohon? sudahkah kita menyebarkan kebaikan untuk mengingatkan orang lain agar membuang sampah pada tempatnya?

Masalah macet juga membuat gemas sekali, si rakyat menyalahkan pemerintah, pemerintah menyalahkan rakyat, si pengendara mobil menyalahkan pengendara motor, si pengendara mobil pribadi menyalahkan supir angkot, dan begitu sebaliknya seterusnya.

Seharusnya kita bisa saling mengerti satu sama lain, tidak gampang memang, tetapi pasti bisa kok, pasti bisa, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, saya percaya itu. Jika semua pengendara kendaraan pribadi mau menggunakan angkutan umum, dan pemerintah menyediakan angkutan umum yang baik, tentu kemacetan bisa dihindarkan, tetapi si masyarakat juga harus diedukasi masalah penjagaan fasilitas agar tidak cepat rusak, bisa kok, pasti bisa, dan saya yakin masalah kemacetan bisa dihilangkan, asalkan tiap individu mau bergerak dan menularkannya dengan yang lain

sekali lagi saya tekankan, kritikan itu tidak salah kok, asal kan kita bisa memberikan solusi setelah kritikan tersebut, asalkan kita juga mau membantu perubahan atas kritikan yang kita berikan kok, mudahkan, cuman butuh kata bisa dan mau!
top