sedang merasa ini -_-"

feeling so stress -_-"

curhat

kamu ga boleh capek-capek dan stress-stress nanti alerginya tambah sering kambuh loh, ga boleh makan ayam dulu, makanan laut juga jangan dulu yah, yang asin-asin, sama sambel juga ga boleh, oh iyah kalo bisa jangan ada MSG-nya yah, jangan kena air dingin juga, mandinya jangan malem-malem kan dingin - bu dokter
denger dokternya ngomong begitu gue jadi lebih stress, what asin-asin dan pedes-pedes ga boleh, makan apaa gue, makan apaa? terus pas gue cerita ke nyokap, dia bilang, 'yaudah makanya kamu jangan tiap hari makan ayam, udah tahu ayam suntikan, masak sendiri sana, kalo ga beli tahu tempe ajah, bisa-kan?'

pasti penasaran, si naya kenapa sih? alergi apa? gue juga ga tahu loh, alergi apa, yang pasti setiap abis mandi, ga abis mandi juga ding, kapan ajah tiba-tiba badan gue bentol-bentol kayak digigit serangga tapi ukurannya bisa sampe 5x5 cm, sakit, gatel, dan panas, ga enak banget deh, serius!

dan pantangannya lohh, banyak banget mamennn! gue orang sumatera, sedih banget kalo makan ga asin dan ga pake sambel, sama ajah kayak bunuh diri (lebay!!), serius tapi gila, makan makanan ga pedes dan ga asin, lebih baik ga makan gue, doakan gue cepet sembuh yah, biar bisa makan yang asin-asin dan pedes-pedes lagi, hiks :'(

nulis blog ini sambil garuk-garuk ke sana kemari :'(

yeah!

saya cantik hari ini, besok, dan selama-lamanya

tagline yang saya dapatkan saat ikut Beauty Class HMF 2 minggu yang lalu kalo tidak salah (baru nulisnya sekarang) mood lagi baik buat nulis, hehehe. lumayan seru sih, kalo dikasih angka 1-10, saya kasih 8 buat acaranya, lumayanlah yah. yang seru banget sebenernya trainernya dari Sari Ayu, lucu banget parah, tapi banyak hal yang ga boleh diceritain di blog, karena sangat wanita sekali, hihihi. ada cerita favorit saya dari dia, tentang masalah merokok, yang pokoknya saya sangat sepakat dengan dia, wanita itu jangan merokok, kasihan bibir, kasihan badan, kasihan rahim, dan kasihan kulit. merokok memang hak semua orang, saya tidak membenci perokok, tetapi kadang-kadang saya suka kasihan sama perokok apalagi wanita, mamen, ga takut apa nanti sama janin yang dikandungannya.

di Beauty Class kita ga cuman diajarkan bagaimana caranya berdandan, tetapi juga diajarkan untuk merawat diri mulai dari ujung kaki sampai ujung rambut, saya baru tahu loh, ternyata membersihkan muka, ga boleh sembarangan, soalnya nanti kotoran-kotorannya masih menempel di muka. nanti di akhir saya bakalan cerita tips apa saja :)

sebenarnya niatan ikut Beauty Class ini murni buat tahu gimana sih cara pake make up yang bener? tapi ternyata itu yang malah ga saya dapet, hahaha, soalnya penuh banget ada sekitar 500-an cewek cantik yang ikutan acara ini, dan trainer yang ga sebanding, jadinya kita dandan sendiri, tanpa tahu dandan yang bener itu kayak apa, mungkin memang harus ikut les make up banget biar maksimal

kenapa harus belajar make up sih? ga tahu menurut saya penting ajah buat tahu cara make-up yang bener kayak apa, walaupun seumur-umur saya baru 3 kali make-up-an, waktu lulus SMA, waktu nikahan tante, dan yang terakhir waktu nikahan teman saya, saya ngerasa penting banget buat belajar make-up. yah, namanya cewek, yah harus tahu lah bagaimana caranya buat 'menonjolkan' kecantikannya, hehehe

gara-gara ikut Beauty Class ini juga, jadi merasa lebih pede, hahaha, ga tahu sih, tapi aura positifnya dapet banget, dulu saya sering banget ga pede sama badan, muka, hidung, pokoknya ga pernah ngrasa cantik, merasa jadi manusia paling ga beruntung sedunia, terlahir dengan hidung pesek, gendut, mata sipit, selalu ngarasa kayak babi, ga kayak Dian Sastro, kurus, tinggi, mata belok, hidung mancung, putih, cantik kayak boneka. but helloww! kalo kita selalu membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain kapan kita berkaca dan bersyukur atas anugerah yang dikasih Tuhan sama kita. klise! memang, banget, tapi coba, Tuhan itu ga pernah salah (Dia cuman punya selera humor yang agak susah dimenherti manusia), kalo Tuhan salah, luar biasa ga mungkin ada dunia ini, Dia selalu memperhatikan sedetail mungkin ciptaannya, ga percaya? lihat DNA kita, adakah manusia yang dapat meniru untuk menciptakan seperti DNA? karena itu salah satu kunci kecantikan agar terpancar adalah BERSYUKUR atas segala yang Tuhan kasih ke kita, amin!

tips-tips tentang merawat diri :
1. kalo membersihkan muka, mulai dari bawah dagu kemudian putar-putar menggunakan kedua tangan, hingga mencapai dahi (bingung? saya juga bingung gimana cara menjelaskannya)
2. kalo habis pake toilet duduk, bersihkan dengan benar-benar bersih, soalnya wanita paling rentan sama penyakit kelamin akibat ditularkan oleh tempat duduk, toilet duduk, salah satunya adalah pake tissue antiseptik
3. (dapet dari kapster salon), khusus masalah rambut, yaitu:
  • kalau melakukan keramas rambut, jika menggunakan air hangat, maka pada pembilasan terakhir gunakan air dingin, karena air panas berfungsi membuka pori-pori kulit, kalau habis keramat hanya menggunakan air hangat maka pori-pori kulit rambut akan terbuka, dan itulah yang menyebabkan rambut berminyak.
  • jika terbiasa berambut pendek, maka saat rambut dibiarkan memanjang, maka akan mengalami kerontokkan yang cukup parah, karena usaha rambut untuk mempertahankan akarnya agak susah, solusinya? gunakan hair tonic untuk memperkuat akar rambut.
  • kalo habis keramas jangan lupa sisir rambut, karena rambut diberi pijatan, kalau rambut sering rontok saat disisir gunakan sisir yang 'giginya' cukup jarang
4. jika menggunakan alas bedak, jangan ditotol di permukaan kulit, karena akan menyebabkan penggumpalan di muka, sebaiknya poles secara langsung dimuka dengan menggunakan kedua tangan, karena alas bedak cepat mengering
5. sehabis menggunakan make-up, langsung bersihkan, karena mengurangi dampak jerawat

apalagi yah? saya lupa, nanti saya update deh, kalo udah ingat kembali, hehehe, sekian tulisan tentang Beauty Class, semoga yang membca mendapatkan manfaat, jangan lupa sadarkan diri kita, bahwa setiap wanita diciptakan menjadi wanita yang cantik, lupakan orang-orang yang mengatakan kita jelek, berjerawat, gendut (curhat), mereka tidak hanya dapat melihat kecantikan kita, hahahaha, pembelaan! mari para wanita kita harus tetap bersemangat dan terseyum menyambut indahnya hari-hari yang dihadiahkan Tuhan kepada kita, karena kita tercipta CANTIK!

sometimes people are beautiful, not in looks, not in what they say, just in what they are - i am the messenger by Markus Zusak
everything has beauty, but not everyone sees it -confucius

1 Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. ( بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ)
2 Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. (الْحَمْدُ للّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ)
3 Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. ( الرَّحْمـنِ الرَّحِيمِ)
4 Yang menguasai di Hari Pembalasan ( مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ)
5 Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. ( إِيَّاكَ نَعْبُدُ وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ)
6 Tunjukilah kami jalan yang lurus, ( اهدِنَــــا الصِّرَاطَ المُستَقِيمَ)
7 (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri ni’mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلا

الضَّالِّينَ)

baru ngerti sekarang, kenapa shalat mencegah perbuatan keji dan munkar, 85 kali dalam sehari kita memohon kepada Allah agar ditunjukkan jalan yang lurus, jalan yang Dia ridhoi, jalan yang diberi nikmat oleh-Nya, subbahannallah :)

berbagi mimpi

sudah banyak orang yang bertanya kepada saya, apa mimpi saya untuk SKHOLE? apa yang saya ingin capai dari 1 tahun masa kepemimpinan saya di SKHOLE? apa visi dan misi dari diri saya sendiri?

pertama kali ini ditanyakan pertanyaani ini saya bingung, wajar bingung, saya menjabat menjadi Kepala Sekolah tidak perlu kerja keras, saya ditawarkan, tidak pernah ada yang namanya hearing, pemilu, ataupun sistem pemilihan kepala sekolah. kemudian saya tertarik, lalu saya jawab iya, gampang? awalnya saya pikir gampang, mudah, menjalankannya, konsep sudah ada, teman-teman pengurus sudah ada. saya tidak pernah terpikir SKHOLE akan 'sebesar' ini, sebesar sekarang. dulu saya sempat kenal Rumah Belajar, Rumah Belajar adalah induk atau mamak dari SKHOLE, melihat Rumah Belajar saya tidak pernah bermimpi sesuatu yang besar dari SKHOLE, yang saya harapkan adalah berbagi kasih sayang dengan adik-adik yang menurut saya membutuhkan, itu saja cukup.

pertama kali memimpin teman-teman pengurus, saya masih tidak terbayangkan hal yang mewah, saya sendiri tidak pernah mendengar mimpi-mimpi besar tentang SKHOLE sendiri, saya tidak menyalahkan siapapun, tetapi kenyataannya saya hanyalah seorang mahasiswa yang diberikan tanggung jawab agar sistem yang sedang berlangsung tetap berjalan, titik.

ternyata, menjadi pemimpin untuk sistem yang telah dan sedang berlangsung tidak semudah yang saya fikirkan, saya kelabakan, saya kehilangan, saya kebingungan memegang kendali, i loose my control, mulai saat itu saya mulai bermimpi, saya ingin SKHOLE menjadi apa

saya mulai mendengar mimpi-mimpi besar yang dibangun oleh pendiri-pendiri SKHOLE, salah satunya yang baru saja saya ketahui yaitu, SKHOLE adalah sekolah besar, dan himpunan-himpunan dan unit-unit adalah ruang-ruang kelasnya, bisakah? saya yakin pasti bisa, bisa jika bergerak bersama-sama. bukankah suatu yang 'luar biasa' jika semua mahasiswa bisa berkontribusi, memanfaatkan apa yang mereka miliki untuk dibagikan kembali dengan yang membutuhkan. menyenangkan rasanya saat kamu memiliki sesuatu yang kamu sukai dan orang lain bisa merasakannya.

saya ambil contoh, Fisika adalah suatu momok yang menyeramkan bagi banyak orang, seandainya passion saya, cinta saya terhadap fisika, bisa disebarluaskan kepada orang lain terutama adik-adik yang membutuhkan passion ini, bukankah itu luar biasa. atau contoh lain, teman-teman SR yang mempunyai kecintaan yang luar biasa pada melukis, bisa menyebarkan kebaikan kepada mereka yang sebenarnya memiliki bakat tetapi tidak tahu bagaimana mengeluarkannya, atau teman-teman dari elektro yang paham betul masalah rangkaian listrik, bisa menjelaskan kepada adik-adik SD yang bingung mengapa batu baterai bisa menyalakan lampu. lalu bukankah menyenangkan jika teman-teman dari PS ITB bisa berbagi ilmu dan passion tentang sepak bola, kepada mereka yang belum memilikinya. atau teman-teman Lingkar Sastra berbagi bahwa sastra tidak menakutkannya, sastra bisa menjadi hal yang menyenangkan. luar biasakah itu? yah luar biasa.

itu salah satu mimpi pendiri SKHOLE, lalu saya bermimpi tentang SKHOLE, dari namanya SKHOLE berarti waktu luang, saya pernah membaca sebuah buku, baru satu buku memang, Totto Chan, sungguh saya benar-benar terinspirasi dari buku ini, dimana sekolah terlihat benar-benar menyenangkan dan benar-benar mengisi waktu luang. maka setelah saya membaca buku itu, saya mulai bermimpi, saya benar-benar ingin SKHOLE menjadi candu bagi anak-anak, sama saat Totto Chan sedih sekali saat sekolahnya terkena bom (saya jadi membayangkan saat dulu SD, saya berharap suatu saat sekolah saya mengalami kebakaran, hingga saya tidak perlu lagi bersekolah).

saya memimpikan setiap adik-adik asuh SKHOLE bisa melakukan apapun yang mereka sukai, mereka inginkan, dan apapun yang mereka tidak dapatkan dari pendidikan formal mereka tetapi akan mereka dapatkan di SKHOLE. saya jadi teringat kata-kata dari Zulkaida Akbar untuk saya, 'walaupun kita tidak bisa menawarkan masa depan depan untuk mereka, minimal buatlah mereka tersenyum'.

hubungannya? saya yakin walaupun kami, dari SKHOLE, belum tentu bisa membuat adik-adik asuh kami, kita, menjadi presiden, direktur BUMN, ataupun ilmuwan sekelas Yohannes Surya, namun suatu saat nanti, minimal kami, kita, bisa membuat mereka yakin, bahwa masih ada mentari untuk hari esok, masih ada semangat untuk menjalani hidup ini, dan masih ada senyuman untuk dunia.

mimpi lainnya? saya berharap gerakan peduli untuk pendidikan, tidak hanya dalam lingkup kampus ITB, semua orang bisa bergerak untuk menjadi pahlawan pendidikan mulai dari diri sendirinya. saya berharap akan terus tumbuh SKHOLE-SKHOLE baru di banyak tempat, di seluruh pelosok Indonesia, tidak hanya di Bandung, besar memang, tapi tidak ada salahnya bermimpi dan tidak lupa dengan usaha yang sebanding tentunya, amin. tujuannya? bukankah kita memilki sekolah-sekolah formal? memang, tetapi apakah teman-teman fikirkan apa saja yang teman-teman dapatkan di sekolah formal? mengapa jika sekolah formal sudah cukup kenapa masih banyak bermunculan tempat-tempat bimbel? tempat kursus segala macam? tidakkah melihat ada suatu yang salah disini? jika sekolah formal di Indonesia sudah cukup, mengapa masih ada jutaan anak Indonesia buta huruf, dan tidak mendapatkan pendidikan yang seharusnya mereka dapatkan?

masih kurang? memang masih, jujur itulah mimpi-mimpi terbesar saya untuk SKHOLE, tetapi di SKHOLE saya tidak sendirian, ada banyak teman-teman yang menaruh harapan besar atas keberlangsungan SKHOLE, ada banyak mimpi dan tujuan yang dimiliki teman-teman agar SKHOLE tetap ada. SKHOLE bukan hanya milik saya, tetapi SKHOLE juga milik kamu, milik kita, milik mahasiswa-mahasiswa ITB, milik Indonesia. karena itu, mari kita gerakan mimpi kita bersama-sama untuk tujuan yang sama, yaitu pendidikan lebih baik.

pesan saya, jika berharap SKHOLE hanya sebuah tempat untuk berbagi tanpa membawa mimpi besar tentang pendidikan dan dunia, maka anda salah tempat, lebih baik simpan niak baik dan tujuan anda kemudian carilah bimbingan belajar yang memberikan anda gaji. SKHOLE berbeda, disini kita tidak hanya mengajarkan sesuatu, tetapi kita juga harus bisa berbagi inspirasi, berbagi mimpi, berbagi imajinasi tentang indahnya dunia. maka mulailah bermimpi dan berbagi inspirasi kepada adik-adik asuh kita dan jangan lupa berdoa untuk tetap diberikan jalan yang lurus oleh Yang Maha Kuasa, amin

salam hangat,
Nayasari Aissa
mahasiswa Fisika yang bercita-cita menjadi guru, amin.

"salah banget ortu masukin gw k ITB kalo cuma pengen gw jd org yg biasa-biasa aja. Punya mimpi besar,dikelilingi orang-orang hebat, I’ m not born to be nobody.” - salah satu senior periklanan (dapet dari blog salah satu kahim)
Launching SKHOLE ~ , besok 12/11/10, jam 4-6 sore, di selasar CC Timur, be there :)

Pekerja-pekerja Sepi Itu!

Bencana alam, aktual tsunami Mentawai, letusan Merapi, dan anomali iklim, mengingatkan banyak hal di antaranya tentang keteledoran, karakter khas kita.

Kita alpa merawat, meremehkan profesi, dan mengesampingkan ilmu-ilmu kebumian. Aktivitas merusak belakangan ini memang tidak bisa kita cegah, tetapi bisa kita perkecil kemungkinan dan dampak negatifnya. Sikap kita serba reaktif, tergopoh-gopoh kedodoran menangani bencana, berlanjut dengan mengunyah-ngunyah dan memuntahkan kata-kata solidaritas kemanusiaan.

Terbiarkannya rusak pelampung pendeteksi tsunami (buoy) kawasan Mentawai mengakibatkan tanda-tanda tsunami tak dikenali sedini mungkin. Kearifan lokal tentang makna tanggung jawab dalam sosok Mbah Maridjan terbelokkan jadi wacana klenik-klenikan Merapi. Perusakan alam lingkungan atas nama pembangunan merupakan bagian penyebab bencana longsor dan banjir.

Kita tidak perlu berandai-andai, tetapi berpikir dan bertindak proaktif. Memetik musibah jadi pelatuk membongkar karakter abai dan taken for granted. Jadi aktivitas 22 gunung berapi akhir-akhir ini menggerakkan motivasi, dan tidak disikapi dengan ”sudah biasa”.

Termasuk di dalam ranah kealpaan itu adalah tidak tergeraknya kita memberi perhatian kepada profesi-profesi dan ilmu pengetahuan yang relevan, profesi-profesi sepi dan ilmu-ilmu kebumian yang kering jauh dari popularitas dan gelimang uang.

Reportase harian ini tentang para penjaga Merapi (Kompas, 2/11) menarik dari sisi menyajikan kealpaan kita mengapresiasi jenis-jenis profesi sepi. Mereka membangun kepercayaan dan benih-benih kepastian, Indonesia bisa maju karena bersatu.

Pekerja-pekerja sepi seperti penunggu Gunung Merapi niscaya tidak bisa dipercayakan kepada sosok Mbah Maridjan. Penunggu tanda-tanda tsunami Mentawai tidak bisa sepenuhnya dipercayakan kepada pelampung Sangkuriang. Ilmu-ilmu kering tentang kebumian niscaya tidak bisa melejit menarik ibarat ilmu-ilmu atau profesi-profesi basah tanpa kita usahakan dan kembangkan bersama.

Kita tidak ingin bencana tsunami Mentawai, letusan Merapi, dan merosotnya profesi kemanusiaan kita lewatkan begitu saja. Kita tidak ingin keluhuran profesi kepemimpinan politik tergerus sehingga tidak menarik lagi. Merosotnya daya tarik profesi kepemimpinan politik menjadi pelatuk mengembalikan keluhuran profesi di ranah sepi yang jauh dari lukratifnya uang, tidak sekadar dengan pujian semu, tetapi dalam bentuk penghargaan riil. Merekalah pekerja-pekerja sepi, pun yang bertelut dalam ranah ilmu-ilmu nonlukratif.

Kita setuju tidak rela disebut negara berpotensi gagal versi Fukuyama. Sebaliknya kita tidak ingin menukas kemungkinan itu dengan mendendangkan lirik ”nina bobo” untuk meyakinkan diri yang sebenarnya adalah menggeruskan pelapukan.

http://cetak.kompas.com/read/2010/11/04/02534794/tajuk.rencana

saat baca ini saya merasa malu dan miris, saya di ilmu kebumian, seharusnya saya bisa menjadi solusi atas permasalahan ini, miris :'(

surat dari Pak Anies Baswedan :)

curhat

Gue sejujurnya ga suka dan gerah dibilang aktivis, gue bukan orang yang idealis yah kayak mahasiswa aktivis pada umumnya, gue melakukan apa yang gue lakukan sekarang karena gue suka melakukannya. there's a passion when i do something. Lagian gue ga sehebat mereka yang aktivis itu kok, seriously, gue belum ada apa-apanya dibandingin mereka.

Gue ikut di SKHOLE karena gue suka sama anak-anak. Gue bantuin Fariz di Ganesha Hijau karena gue pengen anak-anak ITB yang numpang di Bandung, kayak gue, dan asli Bandung lebih cinta sama Bandung. Dengan cara apa, yaitu salah satunya adalah ga buang sampah sembarangan, title eco campus mah bonus doang, tapi perubahan lifestyle mahasiswa adalah tujuan awalnya, biar anak-anak ITB lebih aplikatif hidupnya, ga omdo. Marah banjir dan macet tapi buang sampah masih sembarangan, bawa mobil tapi cuman tinggal di dayangsumbi atau cisitu. Yah gue tahu itu hak mereka, tapi ga menyusahkan orang lain ga ada salahnya-kan?

Kenapa gue mau gabung di SKHOLE, karena gue basic-nya emang suka anak-anak, gue pengen mereka hidup lebih baik, walaupun gue ga bisa ngasih apa-apa ke mereka, tapi kalo ternyata gue bisa membuat mereka bahagia, kenapa ga? Gue juga ga mau cuman jadi orang Indonesia yang bisa protes kalo negaranya ga bener ini itu, tapi do nothing, ga ada yang diperbuat, bacot doang, marah-marah ke pemerintah bilang ga becus ngurus negara, tapi ga peduli ada anak kecil yang pengen banget sekolah tapi cuman bisa bunuh diri gara-gara malu dengan teman-temannya, ga peduli ternyata di sudut sana banyak anak ketagihan ng-lem yang membuat fungsi otaknya ga jalan lagi. Gue ga mau jadi orang yang kayak gitu.

Memang belum banyak yang gue lakuin, dan mungkin gue termasuk salah satu orang yang bacot doang dan masih 'do nothing', tapi gue selalu meyakinkan diri gue biar berguna untuk orang lain dan selalu berusaha untuk ga menyusahkan orang lain.

ayo semangat buat kita semua, kita semua pasti bisa membuat diri kita, orang lain, dan negara kita lebih baik lagi, dari hari kemarin, untuk Indonesia lebih baik!
top